6 Aktivitas Seru di Museum Batik Indonesia, Membatik hingga Main Games
- Buat kamu yang kebetulan lagi ada di Jakarta, dan sedang bingung ingin menghabiskan akhir pekan ke mana, bisa berkunjung ke Museum Batik Indonesia yang ada di kawasan Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta Timur.
Akses dengan transportasi umum pun terbilang mudah, sebab hanya perlu naik commuter line sampai Stasiun Cawang, lalu dilanjutkan dengan TransJakarta nomor 7D (Kampung Rambutan), dan berhenti di Green Terace 2.
Baca juga:
- Wisata ke Anjungan Yogyakarta di TMII, Ada Tempat Penyimpanan Keris
- Revitalisasi TMII Capai 98 Persen, Ini Kondisi 4 Anjungannya
Dari titik Green Terace 2, kamu bisa lanjut menggunakan ojek online dengan tarif Rp 15.000, atau berjalan kaki sekitar dua kilometer menuju Museum Batik Indonesia.
Aktivitas wisata di Museum Batik Indonesia
Lantas, apa aja sih yang bisa dilakukan di museum ini? Yuk simak!
1. Lihat ratusan koleksi batik dari seluruh Indonesia
Museum Batik Indonesia menyimpan sekitar 860 koleksi kain batik dan serupa batik dari seluruh wilayah di Tanah Air yang dipamerkan dalam tujuh ruang sesi berbeda.
Pengunjung bisa melihat beberapa kain batik dari sejumlah wilayah seperti Kraton Yogyakarta, Keraton Solo, Kanoman dan Kasepuhan Cirebon, Lasem dan Pekalongan. Ada pula dari Madura, Indramayu, Banyumas, Garut, Tasik, dan daerah luar Jawa.
Sedangkan untuk kain serupa batik, ada kain Ma'a dan Sarita dari Toraja yang dibuat menggunakan teknik serupa dengan batik, yakni merintang warna memakai lilin lebah.
Kemudian ada pula kain Simbut berwarna merah tua yang dibuat merintang warna mirip batik, tetapi bahannya menggunakan bubur ketan.
Menariknya, Museum Batik Indonesia juga punya beberapa koleksi kain batik yang mendapat pengaruh asing, seperti Batik Belanda yang sangat terkenal dengan motif-motif bunga dan sudah diproduksi oleh orang-orang Belanda di Tanah Air, sejak sebelum kemerdekaan.
Baca juga: 4 Tips Berkunjung ke Museum Batik Indonesia di TMII, Buat Janji Dulu
Berikutnya ada kain batik motif Jawa Hokokai yang hanya diproduksi selama masa pendudukan Jepang di Indonesia, yakni pada tahun 1942-1945. Motif ini memiliki ciri khusus, seperti adanya bunga sakura.
Ada pula motif batik yang memiliki pengaruh budaya Tionghoa, dengan motif kilin, motif naga, dan motif burung hong. Hingga Batik Besurek yang berasal dari Bengkulu, batik ini dipenuhi tulisan Arab dan biasanya dibuat sebagai penutup kepala.
Terkini Lainnya
- Paket Wisata Desa Asinan: Membuat Perahu hingga Menggoreng Kerupuk di Pinggir Rawa Pening
- Kereta Bandara Adi Soemarmo Resmi Beroperasi di Madiun, Tarif Masih Promo
- Waktu Terbaik ke Banyu Anyep Cafe di Jatiyoso, Karanganyar
- Beautifikasi Bandara Soekarno-Hatta, Menuju Target Bandara Terbaik
- Tarif Olahraga Memancing di TN Komodo Naik Jadi Rp 5 Juta dari Rp 25.000
- Tarif Terbangkan Drone Rp 2 Juta di Gunung Gede Pangrango Tak Hanya untuk Komersial
- 37 Hotel Accor di Greater Jakarta Siapkan Promo Beragam di Semua Kelas
- Liburan 2 Hari 1 Malam di Bangka, Ini Ragam Wisatanya
- Saat Turis Indonesia Kagum dengan Kualitas Cokelat Toko Jugelik Malaysia
- Rute Menuju Peta Park dari Pusat Kota Bandung
- Peta Park Bandung: Harga Tiket, Jam Buka, dan Lokasi
- Peta Park Bandung: Harga Tiket, Jam Buka, dan Lokasi
- Wisata Akhir Pekan Bersama Keluarga di Peta Park Bandung
- Tarif Terbangkan Drone di TN Gunung Merapi Kini Rp 2 Juta
- Gembleng Waterfall Karangasem: Harga Tiket, Jam Buka, dan Lokasi
- Lukisan Monet di Jerman Dilempari Kentang Tumbuk, Ini Kondisinya
- 4 Tips Berkunjung ke Museum Batik Indonesia di TMII, Buat Janji Dulu
- 4 Tips Wisata ke Bukit Cinta Anti Galau Cirebon, Bawa Payung
- 8 Resor di Bali Masuk Daftar Resor Terbaik Dunia 2022
- The Range, Main Golf Sambil Rekreasi di Kawasan PIK