Jelang Hari Batik Nasional, Kunjungi 8 Museum Batik di Indonesia
- Masyarakat Indonesia akan memperingati Hari Batik Nasional yang jatuh setiap 2 Oktober. Salah satu cara merayakan Hari Batik Nasional yakni mengunjungi Museum Batik yang tersebar di sejumlah kota di Indonesia.
Batik sudah ditetapkan sebagai Intangible Cultural Heritage (ICH) atau Warisan Budaya Takbenda oleh UNESCO pada 2 Oktober 2009 lalu. Secara historis, batik berasal dari zaman nenek moyang sejak abad ke-17, seperti informasi dari situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Baca juga:
- Museum Batik Indonesia: Lokasi, Jam Buka, dan Harga Tiket Terkini
- 6 Aktivitas Seru di Museum Batik Indonesia, Membatik hingga Main Games
Sejarah batik di Indonesia memiliki kaitan erat dengan perkembangan Kerajaan Majapahit serta penyebaran ajaran agama Islam di Pulau Jawa.
Museum Batik di Indonesia
Jika kamu ingin mengenal lebih dalam mengenai batik, maka bisa mengunjungi sejumlah Museum Batik di Indonesia, sebagai berikut:
1. Museum Batik, Yogyakarta
Museum Batik Yogyakarta berlokasi di Jalan Dr. Sutomo 13A, Bausasran, Kecamatan Danurejan, Kota Yogyakarta. Museum yang berdiri pada 25 Mei 1977 ini, menempati area seluas 400 meter persegi, seperti dikutip dari situs Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta.
Museum Batik Yogyakarta memiliki sejumlah koleksi, berupa aneka ragam kain batik dengan motif khas Yogyakarta, Solo, Madura, Bali, Cirebon, dan sebagainya. Selain itu, terdapat peralatan membatik mulai dari canting, cap aneka motif, bahan pewarna dan parafin (malam).
Koleksi batik tertua di museum ini, dibuat pada 1780. Museum Batik Yogyakarta buka setiap hari pada pukul 09.00 WIB hingga 15.00 WIB. Harga tiket masuk Museum Batik Yogyakarta sebesar Rp 30.000, sedangkan untuk pelatihan membuat batik mulai dari Rp 90.000.
2. Museum Batik, Pekalongan
Sebagai Kota Batik, wisatawan bisa menjumpai Museum Batik di Pekalongan. Lokasinya berada di Jalan Jetayu Nomor 3, Panjang Wetan, Kota Pekalongan.
Mengutip laman resminya, Museum Batik Pekalongan diresmikan oleh Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono pada 12 Juli 2006. Museum ini menempati bangunan peninggalan Belanda seluas 2.500 meter persegi.
Bangunan peninggalan Belanda itu sudah berdiri sejak 1906 yang pada awalnya berfungsi sebagai kantor administrasi keuangan pabrik gula.
Museum Batik Pekalongan menyimpan banyak koleksi batik tua hingga modern. Tidak hanya memamerkan koleksi batik, Museum Batik Pekalongan juga menjadi pusat pelatihan membatik dan pusat pembelajaran batik.
3. Museum Batik Danar Hadi, Solo
Batik Danar Hadi didirikan pada 1967 yang berawal dari industri rumahan digawangi oleh sepasang suami istri, Santosa Doellah dan istrinya. Sementara, Museum Batik Danar Hadi atau House of Danar Hadi didirikan pada 2008.
Melansir dari situs resminya, museum batik ini, menyimpan 10.000 koleksi kain batik. Bahkan, diakui oleh Museum Rekor Indonesia (MURI) sebagai museum dengan koleksi batik terbanyak.
Kain batik yang dipajang di museum ini berasal dari berbagai periode dan pengaruh budaya serta lingkungan yang berbeda-beda. Misalnya, batik Belanda, Djawa Hokokai, batik China, batik Sudagaran, dan sebagainya.
Di belakang Museum Batik Danar Hadi, terdapat kompleks pabrik batik tulis dan cap yang bisa dikunjungi oleh para wisatawan. Jika ingin berkunjung, lokasinya berada di Jalan Slamet Riyadi, Nomor 261, Sriwedari, Kecamatan Laweyan, Solo.
Baca juga:
- Museum Ullen Sentalu: Harga Tiket, Jam Buka, dan Koleksi
- Wisata di Sleman, Keliling Candi hingga Pergi ke Museum Ullen Sentalu
4. Museum Ullen Sentalu, Yogyakarta
Museum Ullen Sentalu menampilkan beragam koleksi budaya Jawa dari keluarga bangsawan Kerajaan Mataram di Yogyakarta dan Solo. Melansir dari laman resminya, Museum Ullen Sentalu awalnya adalah milik sebuah keluarga, yakni Keluarga Haryono.
Selanjutnya, empat keluarga bangsawan dari Kasultanan Yogyakarta, Kadipaten Pakualaman, Kasunanan Surakarta, dan Pura Mangkunegaran menghibahkan koleksi mereka kepada pihak museum. Termasuk, koleksi kain batik yang digunakan oleh para keluarga bangsawan tersebut.
Selain, beberapa peninggalan bangsawan Jawa yang menjadi koleksi museum antara lain, karya intelektual berupa syair dan tulisan, alat musik tradisional seperti gamelan, lukisan, patung, furnitur Jawa, dan sebagainya
Bangunan Museum Ullen Sentalu sangat ikonik, perpaduan antara gaya modern art dan Jawa klasik. Pengunjung juga akan dimanjakan dengan kawasan sekitar Museum Ullen Sentalu yang rindang dilengkapi berbagai pohon dan tanaman.
Nama Ullen Sentalu merupakan akronim suatu falsafah dalam bahasa Jawa, yakni ulating blencong sejatining tataraning lumaku. Maknanya adalah terang adalah penuntun jalan kehidupan. Museum Ullen Sentalu berada di di Jalan Boyong, Kaliurang, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman.
Terkini Lainnya
- Festival Kebudayaan Yogyakarta 2024 Diharapkan Dongkrak Wisata dan Ekonomi
- Kereta Api yang Akan Lintasi Rel Layang Simpang Joglo Solo Saat Sudah Beroperasi
- Rute Kereta Bandara Adi Soemarmo Akan Diubah dari Klaten ke Madiun
- Menhub Sebut Rel Layang Simpang Joglo Solo Beroperasi 1 November 2024
- Grebeg Gunungan Sagara View, dari Hasil Bumi ke Destinasi Wisata Baru
- Palagan Night Carnival, Pesta Kostum Unik di Kabupaten Semarang
- Daftar 30 Kereta Api yang Berangkat dari Stasiun Gambir
- 5 Tempat Wisata Dekat Stasiun Gambir, Bisa Jalan Kaki
- Rail Transit Suite Gambir, Hotel di Dalam Stasiun Gambir
- Sedang di Stasiun Gambir, Ada Fasilitas untuk Mandi dan Titip Barang
- Januari-September 2024, Ada 24 Kapal Pesiar Angkut Turis Asing Masuk TN Komodo
- Rute dan Harga Tiket DAMRI ke Stasiun Gambir, Ada yang dari Bandara Soekarno Hatta
- Patih Gadjah Mada dan Pasukan Majapahit Akan Temui Wisatawan Saat Snorkeling di Bangsring Underwater Banyuwangi
- Cara Check-In Keberangkatan Kereta Api di Stasiun Gambir
- Beli Tiket Kapal Feri Banyuwangi-Bali, Tidak Bisa "Online" di Depan Pelabuhan
- 5 Tips Wisata Saat Cuaca Panas, Pilih Tempat yang Pas
- Antisipasi Antrean Panjang, Ada Buka-Tutup di Gate Masuk KAI Expo 2023
- 5 Jenis Tempat Wisata yang Pas Dikunjungi Saat Cuaca Panas
- Asal Usul Nama Lubang Buaya, Lokasi Peristiwa G-30-S Tahun 1965
- Museum Batik Indonesia: Lokasi, Jam Buka, dan Harga Tiket Terkini