Obyek Wisata Baru Parapuar, Bisa Nikmati Labuan Bajo dari Ketinggian
![Ilustrasi Parapuar, tempat wisata baru di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT).](https://asset.kompas.com/crops/zctx-2G9J65t_jAiBTuQugglAPI=/0x0:6240x4160/750x500/data/photo/2023/01/31/63d852ac4573b.jpg)
LABUAN BAJO, - Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF), saat ini tengah mengembangkan Kawasan Pariwisata Terpadu di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT) bernama Parapuar.
Kawasan tersebut diambil dari dua kata dalam bahasa setempat atau Bahasa Manggarai, yakni "para"yang berarti pintu atau gerbang dan "puar" yang berarti hutan.
Baca juga: 4 Rekomendasi Spot Diving di Labuan Bajo NTT
Pemilihan nama ini didasari oleh prinsip bahwa kawasan ini mengedepankan nilai-nilai keberlangsungan lingkungan dan akan tetap mempertahankan keaslian kawasan yang merupakan hutan produksi, Hutan Nggorang Bowosie.
Kendati belum selesai dibangun, namun parapuar kini sudah banyak dikunjungi warga.
Menurut pandangan , kebanyakan warga datang pada sore hari untuk menikmati pemandangan Labuan Bajo dari ketinggian dan menanti matahari terbenam alias sunset.
Direktur Utama BPOLBF, Shana Fatina mengatakan, di atas lahan seluas 400 hektar itu nantinya akan ada empat zona yang dibangun, termasuk salah satunya Zona Budaya.
"Pengunjung dapat mempelajari dan menikmati kebudayaan dan kehidupan alam Flores selain menikmati ketenangan dan keindahan alam Labuan Bajo yang berkontur hutan dan perbukitan," kata Shana saat ditemui di Labuan Bajo, Jumat (2/11/2023).
Baca juga: 5 Fakta Labuan Bajo di NTT, dari Lokasi hingga Oleh-oleh
Adapun pengembangan Zona Budaya terdiri dari Pusat Budaya (Cultural Center) seperti Hikayat Komodo, Cultural Perfomance Park, Museum, Agriculture Tourism, Culture Gallery, Ring of Fire Flores View, dan Pray Hill serta atraksi penunjang lainnya yang ikut mendukung pariwisata dan menonjolkan budaya NTT.
Area ini akan menjadi tempat unjuk budaya Flores, Lembata, Alor, dan Bima (Floratama), seperti tari-tarian, musik, nyanyian, struktur bangunan, kuliner, hingga permainan tradisional.
Dengan semua fasilitas dan daya tarik tersebut, Zona Budaya Parapuar akan ditawarkan dalam berbagai paket wisata sehingga para pengunjung bisa mendapatkan pengalaman jelajah budaya Floratama.
"Kami persiapkan masyarakat di desa-desa penyangga Parapuar untuk nantinya bisa terlibat dalam mengembangkan kawasan wisata di sekitar," ungkap Shana.
Baca juga: 4 Suku yang Menghuni Labuan Bajo, Ada yang Dijuluki Pengembara Laut
Menambah destinasi di Labuan Bajo
Adapun kawasan Parapuar dibangun sebagai bagian dari upaya pemerintah menambah jumlah destinasi dan atraksi wisata baru di Labuan Bajo, sehingga masa tinggal wisatawan bisa lebih lama.
"Letak Parapuar yang sangat strategis di tengah kota Labuan Bajo ini juga tentunya akan membuka lapangan pekerjaan yang lebih luas dan membuka pasar baru bagi produk-produk lokal Floratama," ungkapnya.
Baca juga: 4 Fakta Waterfront Marina Labuan Bajo, Lokasi Primadona Berbagai Acara
Adapun kawasan ini diapit oleh dua desa dan satu kelurahan yakni desa Golo Bilas dan Desa Gorontalo serta satu kelurahan yaitu Kelurahan Wae Kelambu, Kecamatan Komodo.
Terkini Lainnya
- Wisatawan ke Labuan Bajo Incar Wisata...
- Uji Coba E-Ticketing Kapal Wisata di...
- Uji Coba E-Ticket, Wisatawan Wajib Tunjukkan...
- BBM Langka di Labuan Bajo, Banyak...
- KSOP Labuan Bajo Cabut Izin Kapal...
- 23 Duta Besar Luar Negeri Akan...
- Penutupan Reguler TN Komodo Bisa Tingkatkan...
- AirAsia Terbang dari Kuala Lumpur ke...
- Pelaku Wisata Menolak Wacana Penutupan Taman Nasional Komodo
- Tarif Masuk Venesia Sukses Hasilkan Rp 42,8 Miliar dan Kurangi Wisatawan
- Hari Anak Nasional, Jagat Satwa Nusantara TMII Tawarkan Promo Buy 1 Get 1
- Rute ke Nuansa Bening, Tempat Makan With View di Selo Boyolali
- Taman Safari Prigen Punya Rekreasi Baru, Bisa Nikmati Panorama Hutan
- Harga Sepeda Gunung Capai Rp 100 Juta, Apa Alasannya?
- Jeju Air dan Batik Air Malaysia Buka Rute ke Indonesia, Bantu Capai Target Kunjungan Turis Asing
- 3 Maskapai Buka Penerbangan Internasional ke Indonesia per Agustus, Ada Jeju Air
- Harga Tiket Pesawat Ditargetkan Turun Sebelum Oktober 2024
- 3 Bangunan di Sukabumi Diajukan Jadi Cagar Budaya
- Santika Indonesia Hotels & Resorts Gelar Santika Fair B2B 2024
- Ada Ekosistem Blibli Tiket, Pelaku Perjalanan Bisa Koleksi Poin
- Rencana Penutupan TN Komodo pada 2025, Kemenparekraf: Komunikasikan Lebih Awal
- Curug Cimarinjung di Geopark Ciletuh Sukabumi: Jam Buka dan Tiket
- 4 Tips ke Puncak Darma, Siapkan Uang Tunai dan Pakai Alas Kaki Nyaman
- Angkor Wat Dikunjungi 602.570 Turis Asing hingga Oktober 2023
- Cara ke Pasar Santa Naik TransJakarta dari Tangerang
- Bandara di Jerman Terapkan Sistem Biometrik untuk Seluruh Penumpang
- Target Angka Wisatawan Taiwan ke Indonesia untuk 2023 Sudah Tercapai
- Pulau Kelor di Kepulauan Seribu Ditutup Sementara