Pasca-kebakaran Museum Nasional, 715 Koleksi yang Terdampak Sudah Ditangani
![Halaman depan Museum Nasional Indonesia, Gambir, Jakarta Pusat, Minggu (17/9/2023). (KOMPAS.com/XENA OLIVIA)](https://asset.kompas.com/crops/DIwN_JmHmjuustIOxh9Y8npcLIc=/0x0:0x0/750x500/data/photo/2023/09/17/650693eb493ad.jpg)
- Pasca-peristiwa kebakaran yang melanda Museum Nasional Indonesia, Jakarta Pusat, pada September 2023 lalu, proses penyelamatan koleksi yang terdampak masih berjalan. Sebanyak 715 koleksi dari 817 koleksi yang terdampak sudah ditangani.
Rinciannya, per Rabu (1/11/2023), ada 715 koleksi yang sudah teridentifikasi, sedangkan 712 di antaranya masuk tahap klasifikasi. Informasi tersebut dilaporkan oleh Tim Khusus Penanganan Unit Museum Nasional Indonesia.
Baca juga: Kedutaan Perancis Bantu Percepatan Pemulihan Museum Nasional Indonesia
Sebagai informasi, ada empat tahap pelaksanaan penyelamatan koleksi yang terdampak yaitu tahap evakuasi, tahap identifikasi, tahap klasifikasi, dan tahap konservasi.
Adapun saat tahap konservasi atau tahap akhir meliputi empat langkah yaitu observasi, sampling, analisis, dan remediasi, yang berlanjut dengan restorasi.
"Focus group discussion (FGD) bersama dengan para ahli telah dilakukan pada pertengahan bulan Oktober guna menghasilkan rekomendasi terkait penanganan pasca-klasifikasi, kebutuhan SDM (sumber daya manusia) dan keterlibatan para pihak yang dibutuhkan untuk penanganan di tahap selanjutnya, yaitu tahap restorasi," jelas Kepala Museum dan Cagar Budaya (MCB), Ahmad Mahendra lewat keterangan resmi, Rabu (22/11/2023).
Baca juga:
- 817 Koleksi Bersejarah di Museum Nasional Terdampak Kebakaran
- Demi Keamanan, Museum Nasional dan Koleksi Diusulkan jadi Obyek Vital Nasional
171 koleksi masuk klasifikasi berat dan butuh remediasi cepat
![Tim konservator melakukan proses klasifikasi koleksi Museum Nasional Indonesia di Jakarta Pusat.](https://asset.kompas.com/crops/IH6u-eUxkOU1jd1FZ9lZot9j3dU=/0x0:1599x1066/750x500/data/photo/2023/11/22/655db318a7fb6.jpeg)
Dari hasil analisis dan rekomendasi, ada 171 koleksi yang masuk klasifikasi berat sehingga butuh proses remediasi cepat. Koleksi ini utamanya terbuat dari besi dan tembaga.
Hal ini disebabkan koleksi yang terdampak telah terkontaminasi material lainnya. Jika tidak lekas ditangani, dampaknya akan lebih berat.
Sementara itu, uji sampling gelombang pertama telah dilakukan Oktober 2023 lalu di Laboratorium Balai Konservasi Borobudur. Selanjutnya saat ini telah memasuki tahap uji sampling gelombang kedua.
Baca juga:
Terkini Lainnya
- Sejarah Museum Wayang Kota Tua, Dulunya...
- Museum Layang-layang Indonesia: Lokasi, Jam Buka,...
- Rute ke Museum Layang-layang Indonesia di...
- Cara ke Museum Wayang naik KRL...
- Museum Wayang: Lokasi, Jam Buka, dan...
- Museum Kebangkitan Nasional Gelar Simulasi Sidang...
- 12 Tempat Wisata Sejarah di Kota...
- Pengalaman ke Penjara Bawah Tanah di...
- Golden Visa Resmi Diluncurkan, Targetkan Wisatawan Berkualitas
- Pelita Air Beri Diskon Tiket Pesawat mulai Rp 529.000, Catat Tanggalnya
- Traveloka Gelar Promo Epic Sale, Ada Diskon hingga 80 Persen
- Sabtu Ini, TMII Gelar Pertunjukan Tari Kecak Gratis
- Relasi Kereta Blambangan Ekspres Ketapang-Pasar Senen Diperpanjang
- Rute Menuju ke The Nice Park Bandung
- Harga Tiket Masuk di The Nice Park Bandung
- Mini Zoo di The Nice Park Bandung, Ada Kura-kura dan Sapi Fleckvieh
- Aktivitas di The Nice Park Bandung, Bisa Main dengan Hewan Lucu
- The Nice Park Bandung, Serunya Wisata Keluarga Baru di Cisarua Bandung
- Dilarang Berkemah di Seluruh Wilayah Gunung Bromo, Ini Alasannya
- Rute ke Pameran Flona 2024 Naik KRL, MRT, dan Transjakarta
- 4 Tips Wisata ke Thailand dengan Travel Agent, Sesuaikan Bujet
- Rute ke Museum Layang-layang Indonesia di Jakarta Naik MRT
- 4 Tips Wisata ke Thailand untuk Pertama Kali, Eksplor Bangkok
- Atraksi Bertema Frozen Hadir di Disneyland Hong Kong
- 3 Aktivitas di Chinatown Singapura, Minum Teh dan Nonton Opera
- Harga Tiket Masuk dan Jam Buka Keraton Ratu Boko Yogyakarta
- Kontribusi Pameran Seni terhadap Pariwisata, Bisa di Atas 20 Persen