Kemenparekraf Tanggapi Turis Indonesia yang Rusak Pohon Sakura di Jepang
JAKARTA, - Baru-baru ini, beredar video wisatawan asing di Jepang yang menggoyang-goyangkan ranting pohon sakura hingga berguguran. Diduga wisatawan tersebut berasal dari Indonesia.
Adyatama Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Ahli Utama Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Nia Niscaya,menanggapi hal tersebut.
Baca juga:
- Viral Video Turis Indonesia Rusak Pohon Sakura di Jepang, Ini Etikanya
- Indonesia Sumbang Wisatawan Terbanyak ke Singapura Sepanjang 2023
"Hati-hati, Bapak Ibu sekalian. Pariwisata itu bukan hanya milik Kemenparekraf, tetapi punya semua orang Indonesia," ujar Nia saat Weekly Press Briefing di Jakarta Pusat, Selasa (16/4/2024).
"Pariwisata itu bisnis persepsi, tidak bisa dibawa barangnya," tambah dia.
Itu sebabnya, Nia mengatakan, penting untuk menjaga kelakuan wisatawan nasional asal Indonesia saat berlibur ke luar negeri.
Menurut dia, wisatawan nasional harus memiliki kesadaran berwisata sebagai ambasador pariwisata untuk menjaga nama negara.
"Negara ini harus maju dan harus memiliki kesadaran kolektif," tuturnya.
Baca juga:
- 8 Tips Wisata Hemat ke Singapura, Manfaatkan Fasilitas Umum
- Pariwisata Singapura pada 2023 Pulih 74 Persen Pascapandemi
Wisatawan Indonesia diduga lesehan di Bandara Changi Singapura
Dalam kesempatan yang sama, Nia juga menanggapi wisatawan yang terlihat menggelar tikar dan makan bersama sembari berlesehan di Bandara Changi di Singapura, tepatnya di area HSBC Rain Vortex.
Warganet menduga orang-orang dalam video merupakan wisatawan asal Indonesia, terlihat dari adanya cobek berisi sambal yang identik dengan budaya makan di Tanah Air.
Meski tidak menyebut apakah kegiatan tersebut diizinkan atau tidak, Nia tetap memberikan respons yang sama, terkait pentingnya memiliki kesadaran kolektif selagi berwisata di luar Indonesia.
Sementara itu, Staf Ahli Menteri Pariwisata & Ekonomi Kreatif Bidang Manajemen Krisis Kemenparekraf, Fadjar Hutomo menuturkan, semua wisatawan harus memahami tanggung jawab mereka sebagai wisatawan.
"Kita juga menghadapi masalah ketika di Bali ada perilaku wisman (wisatawan mancanegara) yang tidak sesuai. Kan kita enggak suka juga. Kalau kita enggak suka tempat kita dibegitukan, tentunya pas kita ke luar jangan berperilaku seperti itu," jelas Fadjar.
"Itu juga tentunya hal-hal yang masih terus kita komunikasikan dan kita sampaikan pesannya kepada seluruh warga negara untuk menjadi masyarakat yang bertanggung jawab termasuk responsible tourist," tambahnya.
Baca juga: Penumpang Whoosh Meningkat 30 Persen Saat Lebaran, KCIC Tambah Perjalanan
Terkini Lainnya
- Viral Video Turis Indonesia Rusak...
- 20 Bandara Terbaik di Dunia 2024,...
- Libur Lebaran 2024, Pergerakan Turis Indonesia...
- Tanggapan Kemenparekraf soal Jam Kerja "Overtime"...
- 4 Lokasi untuk Lihat Patung Merlion...
- 10 Bandara Terbaik di Dunia untuk...
- 10 Bandara Tersibuk di Dunia 2023,...
- Sertifikasi Halal di 3.000 Desa Wisata...
- Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel
- 4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan
- 3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga
- Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB
- Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000
- Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat
- 4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor
- Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi
- Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D
- Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting
- 8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek
- Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya
- 8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok
- Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau
- 10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus
- Aktivis Mogok Makan di Spanyol, Bentuk Protes Pembangunan Pariwisata
- 5 Syarat Mendaki Gunung Rinjani, Pastikan Bawa E-Ticket
- 3 Tips Ikut Open Trip Pendakian Gunung Rinjani biar Tidak Zonk
- Korban Open Trip, 105 Orang Gagal Mendaki Gunung Rinjani
- Libur Lebaran 2024 Berakhir, Kunjungan Wisata di Gunungkidul Lampaui Target