Bukit Lintang Sewu Yogyakarta Penginapan Asri di Tengah Hutan Pinus
![Bukit Lintang Sewu Glamping Yogyakarta](https://asset.kompas.com/crops/HjMRRGKFz7Jvmr7PEZCVyrbOBFY=/0x68:602x469/750x500/data/photo/2021/12/13/61b75552a82ca.png)
– Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) selalu memiliki tempat wisata menarik untuk dikunjungi, bagi yang suka dengan wisata alam wajib mengunjungi Bukit Lintang Sewu.
Bukit Lintang Sewu adalah sebuah destinasi wisata yang terletak di Karang Asem, Muntuk, Dlingo, Bantul dan bisa ditempuh selama perjalanan sekitar satu jam dari Kota Yogyakarta.
Pertama kali masuk ke area Bukit Lintang Sewu, pemandangan pohon pinus dan juga udara sejuk langsung menyapa pengunjung.
Berbagai spot foto instagramable juga banyak ditemui di lokasi, ditambah juga ada sejumlah gardu pandang berbentuk unik untuk bersantai menikmati pemandangan alam.
Baca juga: Mengenang Gempa Yogya dengan Berkunjung ke Monumen Gempa di Bantul
Jika kalian tertarik untuk berkunjung serta menikmati yang menenangkan jauh dari hiruk pikuk kota, jam operasional Bukit Lintang Sewu adalah pada pukul 08.00 sampai 21.00 WIB.
Harga tiket masuk di Bukit Lintang Sewu
Harga tiket masuk di Bukit Lintang Sewu cukup terjangkau hanya merogoh kantong Rp 5.000 saja per pengunjung.
“Buat tiket parkir motor biayanya Rp 3.000, mobil Rp 5.000 kalau untuk kendaraan besar, seperti bus itu Rp 20.000,” kata pengurus Bukit Lintang Sewu bernama Anwar kepada , Minggu, (12/12/2021).
Hanya dengan harga tersebut, pengunjung bebas berfoto ria berbagai spot foto unik dan yang terbaru adalah rumah terbalik, gardu padang yang didesain seperti rumah dengan keadaan terbalik.
![Bukit Lintang Sewu, Dlingo, Kabupaten Bantul, Yogyakarta](https://asset.kompas.com/crops/RYiCZyYh2zYqDymPsSAi2Np61j8=/2x1:1200x800/750x500/data/photo/2020/08/22/5f4121f4d28ab.jpg)
Baca juga: 5 Tips Berkunjung ke Sermo Glamour Camp di Yogya, Datang di Sore Hari
Bagi yang suka sekali mengabadikan momen bersama kawan, pasangan atau keluarga, bisa berfoto dengan memakai properti yang disediakan untuk sewanya juga gratis tanpa dipungut biaya.
Ada pula sebuah panggung pertunjukkan. Bila beruntung, pengunjung akan disuguhi pertujukan live music. Sayangnya di masa pandemi Covid-19, pertunjukan belum bisa digelar demi keamanan dan kesehatan masyarakat.
“Biasanya live music, tapi pandemi masih sepi, jadi belum ada (pertunjukan). Ini juga baru buka belum lama ini, kan sejak Covid-19 masih ditutup,” ujar Anwar.
![Spot Foto Bukit Lintang Sewu](https://asset.kompas.com/crops/Nox8fIWDhJQ9bS0lvcmnGw466Rs=/0x0:1280x853/750x500/data/photo/2019/07/03/2749055879.jpeg)
Baca juga: Gunung Ireng, Spot “Sunrise” Menawan Dekat Kota Yogya
Satu lagi pemandangan yang membuat tempat ini layak dikunjungi yakni melihat matahri terbenam. Pengunjung bisa datang pukul 17.00 WIB untuk melihat sunset.
Harga penginapan di Bukit Lintang Sewu
Tak cukup menikmati keindahan alam yang disuguhkan hanya dalam beberapa jam, bisa juga mencoba menginap di area wisata karena di sana tersedia pula penginapan di tengah hutan yang asri.
Baca juga: Wisatawan Wajib Bawa Surat Hasil Antigen ke Yogya walau Sudah Divaksin
Penginapan memiliki kamar bergaya glamorous camping atau glamping dengan desain rumah panggung dan tersedia fasilitas yang cukup lengkap.
![Bukit Lintang Sewu Yogyakarta](https://asset.kompas.com/crops/GQbIbpOuxe31xA87k1LvTqZyqEI=/0x24:581x411/750x500/data/photo/2021/12/13/61b757fe5e231.png)
Tersedia kasur hingga ada tempat memasak berserta peralatan pemanggang agar penyewa bisa menikmati malam seperti benar-benar sedang berkemah.
“Untuk toilet ada di luar sekitar 15 meter dari kamar, ada juga yang tersedia toilet tapi baru satu kamar yang jadi,” jelas Anwar.
“Kalau satu kamar biasanya untuk empat orang, jika ingin tambah orang cuman bayar Rp 18.000 saja, maksimal enam orang yang menginap.”
Setiap kamar bisa diisi oleh empat orang dan maksimal kapasitasnya adalah enam orang, bila ingin menambah orang hanya mebayar biaya lagi Rp 18.000.
Terkini Lainnya
- Wisata Bukit Kehi, Serunya Bermain Outdoor...
- 4 Tips Membuat Glamping di Rumah...
- Geopark Night Specta di Gunungkidul Digelar...
- 7 Tips Menginap di Hotel agar...
- Wisatawan Diimbau Tidak Tertipu Dengan Ombak...
- Tanari Park Prigen: Daya Tarik, Harga...
- Wisata Tema Cinta di Ratu Boko...
- 4 Penginapan Sekitar Situ Cipanten Majalengka,...
- 3 Bangunan di Sukabumi Diajukan Jadi Cagar Budaya
- Santika Indonesia Hotels & Resorts Gelar Santika Fair B2B 2024
- Ada Ekosistem Blibli Tiket, Pelaku Perjalanan Bisa Koleksi Poin
- Rencana Penutupan TN Komodo pada 2025, Kemenparekraf: Komunikasikan Lebih Awal
- Curug Cimarinjung di Geopark Ciletuh Sukabumi: Jam Buka dan Tiket
- 4 Tips ke Puncak Darma, Siapkan Uang Tunai dan Pakai Alas Kaki Nyaman
- Harga Tiket Pendakian Gunung Buthak via Kota Batu
- Nuansa Bening, Tempat Makan "With View" di Selo Boyolali
- Hotel Bernuansa Jawa Hadir di Alam Sutera, Tangerang Selatan
- Fasilitas Shower dan Locker Kini Tersedia di Stasiun Surabaya Gubeng
- Pantai di Spanyol Ini Larang Wisatawan Menguasai Tempat, Awas Bisa Didenda
- Cara Efektif Atasi "Jet Lag" pada Penerbangan Jarak Jauh
- Wisatawan Bisa Berkunjung ke Ruang di Balik Balkon Istana Buckingham Tempat Keluarga Kerajaan Menyapa
- Laut Mediterania Tercemar Mikroplastik, Liburan ke Sana Bisa Malah Tidak Sehat
- Awas Bahaya, Pengunjung Pantai Selatan DIY Jangan Bermain di Area Berbendera Merah
- 2 Saran Sandiaga Uno untuk Restrukturisasi Garuda Indonesia
- Kemenparekraf Optimistis Kunjungan Turis Asing ke Bali Membaik pada 2022
- Desa Wisata Nglanggeran Jadi Wakil Indonesia pada Ajang Best Tourism Village UNWTO
- Bantuan Pelaku Pariwisata dari Kemenparekraf Cair 17 Desember
- India Tangguhkan Seluruh Penerbangan Internasional Hingga 31 Januari 2022