Akaruku Hydrofarm, Wisata Petik Buah Melon di Tangerang
![Memetik buah melon di Kebun Melon Akaruku, Cisauk.](https://asset.kompas.com/crops/f0WSKDWdkfTup7lkKkF0gKuZar4=/0x0:0x0/750x500/data/photo/2023/08/17/64ddb6c960a6d.jpeg)
- Tidak perlu jauh ke luar kota seperti ke Bogor ataupun ke Bandung untuk mencoba wisata petik buah.
Di Tangerang terdapat sebuah kebun melon yang menawarkan pengalaman memetik melon langsung dari pohonnya.
Namanya Akaruku Hydrofarm, kebun buah ini beralamat di Jalan Gn. Maloko Nomor 123, Dangdang, Kecamatan Cisauk, Kabupaten Tangerang.
Baca juga: Kebun Buah Melon Akaruku: Jam Buka dan Harga Tiket Masuk
"Kata 'Akaruku' sendiri diambil dari Bahasa Jepang yang artinya terang," kata pemilik sekaligus pengelola Akaruku Hydrofarm Joe Agung kepada di lokasi, Kamis (17/8/2023).
Joe malanjutkan, hadirnya wisata kebun buah melon ini diharapkan dapat membawa titik terang ke dunia pertanian di Indonesia.
"Benih buahnya kita import, kita tanam di sini, tujuannya biar bisa bersaing di luar negeri," kata Joe.
Budi daya melon
Menurut Joe, Melon ialah buah yang pertumbuhannya tidak kenal musim. Sehingga cocok ditanam kapan saja.
Tidak hanya itu, melon juga termasuk buah yang bisa ditanam dan tumbuh di daerah dataran rendah. Khususnya di kawasan Cisauk, Tangerang.
"Kami fokus ke melon, karena variannya banyak, ada 100 lebih varian. Jadi orang tidak akan pernah bosan," katanya.
Baca juga:
Ia melanjutkan, tekstur dan rasa buah melon yang dibudidayakan di Akaruku Hydrofarm pun beragam. Sehingga pengunjung juga akan merasakan umami yang berbeda di setiap jenis melon.
![Melon di Kebun Melon Akaruku, Cisauk.](https://asset.kompas.com/crops/VobKtzy2SCoQLBnTcbxSEqm4fWI=/0x0:0x0/750x500/data/photo/2023/08/17/64ddb9b9e9023.jpeg)
Melon yang dibudidayakan di Akaruku Hydrofarm dikategorikan menjadi dua tipe, yakni tipe daging yang crunchy atau renyah, dan tipe daging buah yang soft atau lembut.
"Melon tipe soft itu berasal dari Jepang, semntara yang crunchy itu dari Taiwan dan Thailand," katanya.
Jika dikelompokkan berdasarkan warna, terdapat melon dengan daging buah berwarna hijau dan daging buah berwarna orange di Akaruku.
Baca juga:
Joe mengatakan, kebanyakan masyarakat beranggapan bahwa melon dengan daging berwarna orange dinilai lebih mahal dibanding melon hijau.
Padahal faktanya, di Jepang, melon dengan daging buah berwara hijau kerap disajikan untuk raja. Sehingga harganya jauh lebih mahal dibanding melon berwarna orange.
Terkini Lainnya
- 4 Theme Park di Tangerang Cocok...
- Aktivitas Wisata di Kebun 8 Batu...
- Festival Bunga dan Buah di Berastagi...
- Hotel Bernuansa Jawa Hadir di Alam...
- 7 Gunung Ramah Anak di Jawa...
- Kebun Raya Bali Gelar Acara Bertema...
- 6 Rekomendasi Tempat Wisata Baru di...
- Ini Rasanya Saat Tempat Tinggal Kita...
- Taman Safari Prigen Punya Rekreasi Baru, Bisa Nikmati Panorama Hutan
- Harga Sepeda Gunung Capai Rp 100 Juta, Apa Alasannya?
- Jeju Air dan Batik Air Malaysia Buka Rute ke Indonesia, Bantu Capai Target Kunjungan Turis Asing
- 3 Maskapai Buka Penerbangan Internasional ke Indonesia per Agustus, Ada Jeju Air
- Harga Tiket Pesawat Ditargetkan Turun Sebelum Oktober 2024
- 3 Bangunan di Sukabumi Diajukan Jadi Cagar Budaya
- Santika Indonesia Hotels & Resorts Gelar Santika Fair B2B 2024
- Ada Ekosistem Blibli Tiket, Pelaku Perjalanan Bisa Koleksi Poin
- Rencana Penutupan TN Komodo pada 2025, Kemenparekraf: Komunikasikan Lebih Awal
- Curug Cimarinjung di Geopark Ciletuh Sukabumi: Jam Buka dan Tiket
- 4 Tips ke Puncak Darma, Siapkan Uang Tunai dan Pakai Alas Kaki Nyaman
- Harga Tiket Pendakian Gunung Buthak via Kota Batu
- Nuansa Bening, Tempat Makan "With View" di Selo Boyolali
- Hotel Bernuansa Jawa Hadir di Alam Sutera, Tangerang Selatan
- Fasilitas Shower dan Locker Kini Tersedia di Stasiun Surabaya Gubeng
- Januari-Juli 2023, Ada 80.580 Wisatawan Datang ke Labuan Bajo
- Gunung Semeru Kebakaran, Padahal Jalur Pendakian Masih Ditutup
- Tips Berkunjung ke Sentono Gentong Pacitan, Datang Pagi
- Pantai Depok Yogyakarta: Harga Tiket, Daya Tarik, dan Aktivitas
- Panduan Pesan Sketsa Wajah di Kota Tua Jakarta, Jangan Banyak Gerak