Sejarah Waduk Jatigede di Sumedang, Waduk Terbesar Kedua di Indonesia
![Kenampakan Bendungan Jatigede atau juga dikenal sebagai Waduk Jatigede yang menjadi bendungan terbesar kedua di Indonesia setelah Waduk Jatiluhur.](https://asset.kompas.com/crops/s5O-bwNrTW4V8OXkHCfTyi19hd8=/0x0:698x465/750x500/data/photo/2024/01/09/659d53a49d3b2.jpg)
- Waduk Jatigede di Kabupaten Sumedang merupakan salah satu danau buatan terbesar di Indonesia.
Diresmikan pada tahun 2015, waduk seluas 4.983 hektar ini memiliki berbagai fungsi penting, seperti tempat menampung cadangan air, pengendali banjir, irigasi, dan pembangkit listrik tenaga air.
Baca juga: Ambisi Sumedang Jadikan Waduk Jatigede Wisata Kelas Dunia, Ingin Kalahkan Banyuwangi
Namun, sedikit yang mengetahui bahwa rencana pembangunan waduk ini sudah dimulai sejak zaman pemerintahan Hindia Belanda.
Sejarah Waduk Jatigede
Dilansir dari laman resmi Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Jawa Barat, pada awalnya, Pemerintah Hindia Belanda merencanakan pembangunan tiga waduk di sepanjang aliran Sungai Cimanuk, dengan Waduk Jatigede sebagai waduk utama yang paling besar.
Lihat postingan ini di InstagramSebuah kiriman dibagikan oleh Kompas Travel (@kompas.travel)
Namun, rencana tersebut awalnya ditolak oleh masyarakat Sumedang. Puluhan tahun kemudian, rencana pembangunan Waduk Jatigede kembali disuarakan.
Langkah pertama yang dilakukan adalah relokasi desa-desa yang berada di area pembangunan waduk.
Baca juga: Saat Surut, Waduk Jatigede Sumedang Tampak Seperti Kota Mati
Pada 31 Agustus 2015, waduk Jatigede diresmikan oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Basuki Hadimuljono.
Dibangun dengan biaya anggaran mencapai Rp 6,5 triliun, Waduk Jatigede merupakan waduk terbesar kedua di Indonesia setelah Waduk Jatiluhur.
Fungsi Waduk Jatigede
Dilansir dari laman resmi Dinas Arsip dan Perpustakaan Daerah Kabupaten Sumedang, Waduk Jatigede memiliki beragam fungsi, mulai dari sarana irigasi dan pembangkit listrik tenaga air (PLTA) hingga sarana budidaya perikanan air tawar, olahraga air, dan rekreasi.
![Pada musim kemarau panjang tahun 2023 ini, air Waduk Jatigede di Sumedang, Jabar surut mencapai 49 persen. AAM AMINULLAH/](https://asset.kompas.com/crops/fV91CPhQThyP217WMO75fxxFrVE=/0x0:0x0/750x500/data/photo/2023/10/28/653ca6acbeb46.jpg)
Selain itu, waduk ini difungsikan sebagai pusat pengairan untuk lahan pertanian produktif di beberapa kabupaten di Jawa Barat.
Air dari Waduk Jatigede juga dimanfaatkan untuk Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) berdaya 110 Megawatt yang saat ini tengah dibangun oleh PT PLN (Persero).
Baca juga: Penyebab Lautan Sampah di Waduk Jatigede, Terbawa Aliran Air dari Hulu
Selain itu, waduk ini juga akan memasok air bersih bagi warga sekitar dan meredam terjadinya banjir bagi kawasan di Jawa Barat.
Daya tarik Waduk Jatigede
Kini, Waduk Jatigede memberikan dampak positif yang signifikan, tidak hanya bagi warga Sumedang tetapi juga untuk area persawahan di sekitarnya.
Secara pariwisata, waduk ini menawarkan panorama keindahan alam serta berbagai kegiatan menarik bagi wisatawan.
Dengan berdirinya Monumen Kujang Sapasang dan Masjid Al Kamil di sisi waduk, Waduk Jatigede semakin menjadi daya tarik baru untuk masyarakat.
Terkini Lainnya
- Jatinangor National Park Sumedang: Daya Tarik,...
- Wahana dan Fasilitas Jatinangor National Park...
- 12 Tempat Wisata Sejarah di Kota...
- 4 Rekomendasi Tempat Wisata di Kabupaten...
- Daya Tarik Masjid Raya Bandung: Keindahan...
- Benteng Tempilang di Bangka Barat, Bermula...
- Sejarah Kebo Bule, Pemimpin Rombongan Kirab...
- 3 Festival di Kabupaten Malang, Ada...
- 4 Tips ke Puncak Darma, Siapkan Uang Tunai dan Pakai Alas Kaki Nyaman
- Harga Tiket Pendakian Gunung Buthak via Kota Batu
- Nuansa Bening, Tempat Makan "With View" di Selo Boyolali
- Hotel Bernuansa Jawa Hadir di Alam Sutera, Tangerang Selatan
- Fasilitas Shower dan Locker Kini Tersedia di Stasiun Surabaya Gubeng
- Pantai di Spanyol Ini Larang Wisatawan Menguasai Tempat, Awas Bisa Didenda
- Cara Efektif Atasi "Jet Lag" pada Penerbangan Jarak Jauh
- Wisatawan Bisa Berkunjung ke Ruang di Balik Balkon Istana Buckingham Tempat Keluarga Kerajaan Menyapa
- Laut Mediterania Tercemar Mikroplastik, Liburan ke Sana Bisa Malah Tidak Sehat
- Awas Bahaya, Pengunjung Pantai Selatan DIY Jangan Bermain di Area Berbendera Merah
- Desa Wisata Krebet di Bantul Masuk 50 Besar ADWI 2024, Punya Batik Kayu hingga Wisata Alam
- Motor Matik Dilarang ke Basecamp Gunung Buthak via Kota Batu, Harus Naik Ojek dari Parkiran
- Pendaki Gunung Buthak Bisa Naik Ojek sampai Pos 3, Segini Tarifnya
- 10 Kewajiban Pendaki Gunung Buthak, Pahami Sebelum Mendaki
- 14 Larangan pada Pendakian Gunung Buthak via Kota Batu, Perempuan Haid Dilarang Naik
- Promo Fly Thru Indonesia Air Asia Jelang Lebaran 2024, Jakarta-Perth Mulai Rp 990.000 an
- Khusus Agen Travel, Ada Diskon Tiket Kereta Api 30 Persen Saat Libur Lebaran 2024
- 5 Penginapan di Berastagi dengan Suasana Pegunungan
- 6 Negara Termurah untuk Dikunjungi Para Traveler
- Wahana dan Aktivitas Seru di Lembah Nirwana Kendal