pesonadieng.com

Libur Lebaran 2024, Pengelola Kampung Tematik di Malang Optimistis Kunjungan Naik

Wisatawan mengunjungi Kampung Tridi (3D), Malang, Jawa Timur, Minggu (05/11/2017). Ratusan rumah yang berada di sebelah utara Sungai Brantas itu dicat gambar tiga dimensi, mulai fasad, samping, dan hingga ruang tamunya. KOMPAS IMAGES/KRISTIANTO PURNOMO
Lihat Foto

MALANG, - Pengelola kampung tematik di Kota Malang, Jawa Timur, optimistis kunjungan wisatawan selama libur lebaran 2024 atau Idul Fitri 1445 Hijriah meningkat.

Ketua Forum Komunikasi (Forkom) Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Kota Malang, Isa Wahyudi mengatakan, saat ini terdapat 20 kampung tematik yang masuk dalam 54 daya tarik wisata Kota Malang berdasarkan keputusan dari Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kota Malang.

Baca juga:

Menurutnya, ada beberapa kampung tematik yang populer dan seringkali menjadi tujuan wisatawan untuk berlibur. Di antaranya, Kampung Warna Warni, Kampung Tridi, Kampung Biru Arema, dan Kampung Heritage Kayutangan.

"Keempat kampung ini menggunakan tiket masuk sebagai pengganti suvenir, untuk wisatawan domestik Rp 5.000, kemudian wisatawan asing Rp 10.000," kata Ki Demang, sapaan akrab Isa, Senin (8/4/2024).

Kampung warna warni di Malang.Dok. Shutterstock/ Denis Moskvinov Kampung warna warni di Malang.

Ia menjelaskan, tidak ada kenaikan harga tiket selama libur Lebaran. Jumlah kunjungan wisatawan di keempat kampung tersebut berkisar antara 300-400 orang saat hari kerja, dan 400-500 orang saat akhir pekan.

"Perkiraan orang yang masuk (selama libur Lebaran) naik sekitar 50 persen dari hari biasanya mungkin sekitar 500-an orang, itu setiap tahun biasanya seperti itu. Tetapi, wisatawan mancanegara bisa diperkirakan ada sekitar 150-200 orang yang ada di 3-4 kampung itu," terangnya.

Diperkirakan, seperti tahun-tahun sebelumnya, kampung tematik akan dibanjiri wisatawan rombongan keluarga atau pasangan saat libur Lebaran. Namun, bukan rombongan komunitas, kelompok instansi sekolah, dan rombongan pemerintahan.

"Rombongan keluarga berkisar tiga-delapan orang. Kalau belanja oleh-olehnya rata-rata di Kampung Sanan Tempe dan suvenir ke Kampung Keramik Dinoyo," kata Isa.

Baca juga:

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat