Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

– Perayaan Hari Suci Waisak 2567 BE (Buddhist Era) secara nasional akan kembali digelar di Candi Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.
PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atau InJourney pun bersiap menyambut ribuan umat Buddha yang akan merayakan Hari Tri Suci Waisak 2568 BE.
Tahun 2024 ini, detik-detik perayaan Waisak akan digelar pada Kamis (23/5/2024) pukul 20.52 WIB.
Baca juga: Pelepasan Lampion Waisak, InJourney Targetkan 50.000 Pengunjung di Candi Borobudur
Melalui kolaborasi berbagai pihak, mulai dari Perwakilan Umat Buddha Indonesia (Walubi), Kementerian Agama, hingga pemerintah daerah, beragam rangkaian perayaan Waisak 2568 BE pun sudah disiapkan.
Lihat postingan ini di InstagramSebuah kiriman dibagikan oleh Kompas Travel (@kompas.travel)
Ragam acara pada perayaan Waisak 2024
Kegiatan pertama adalah Bhikku Thudong. Para bhikku asal Thailand, Malaysia, Singapura, dan Indonesia akan dilepas dari Taman Mini Indonesia Indah (TMII) pada Selasa (14/5/2024). Mereka dijadwalkan akan tiba di Candi Borobudur pada 20 Mei 2024.
Baca juga: Jadwal Festival Lampion Waisak Borobudur 2024, Tukar Tiket Mulai Mei
Selanjutnya pada puncak perayaan Waisak pada 23 Mei 2024, akan ada Kirab Waisak dari Candi Mendut menuju Candi Borobudur.
Selain itu, ada peringatan detik-detik Waisak, pradaksina Candi Borobudur (tradisi meditasi mengelilingi Candi Borobudur tiga kali searah jarum jam), dan pelepasan lampion Waisak.

Pada 24 sampai 24 Mei 2024, akan ada mindful walking meditation, yakni merasakan kesakralan Candi Borobudur melalui pradaksina dan meditasi. Masyarakat umum bisa mengikuti acara ini.
Perayaan Waisak di Candi Borobudur rencananya akan dihadiri ribuan pengikut dari tiga aliran besar (Mahayana, Theravada, dan Tantrayana).
Baca juga: Rangkaian Acara Perayaan Tri Suci Waisak 2024 di Candi Borobudur
Diperkirakan puluhan ribu umat Buddha dari dalam maupun luar negeri akan hadir di Candi Borobudur untuk merayakan Waisak.
Pelepasan lampion Waisak
Adapun pelepasan lampion tersebut merupakan salah satu prosesi ritual yang dilakukan umat Buddha.
“Sebelum menerbangkan lampion, umat Buddha melakukan meditasi terlebih dahulu,” kata Ketua Lampion Waisak 2024, Fatmawati dalam rilis resmi yang terima, Jumat (10/5/2024).

Ia melanjutkan, pelepasan lampion itu menjadi ritual dan simbol dalam menyalakan cahaya damai dalam diri masing-masing.
“Kemudian, dengan dilepaskannya lampion menjadi tanda bahwa damai dan kebaikan akan disebarkan kepada dunia,” sambung Fatmawati.
Baca juga: Perayaan Waisak 2024 di Candi Borobudur, Ini Rangkaian Acaranya
Adapun dari 2568 lampion yang disediakan, semua sudah sold out dalam waktu singkat saking tingginya animo masyarakat.
Pihak panitia memang membatasi peserta guna tetap menjaga kekhidmatan prosesi peringatan Waisak.
Terkini Lainnya
- PHRI Minta Sektor Pariwisata Jadi Prioritas, Bukan Sekadar Aksesori
- Makam Sunan Giri Gresik: Harga Tiket, Jam Buka, dan Lokasi
- Ziarah Makam Sunan Giri Gresik, Wisata Religi Menyambut Ramadhan
- Kawah Ratu Gunung Salak Bogor: Harga Tiket, Jam Buka, dan Lokasi
- Wisata Non-Pendakian Gunung Rinjani Ditutup Sementara, Kenapa?
- Jadwal DAMRI Cawang, Bisa ke Lampung dan Surabaya mulai Rp 190.000
- Berpetualang di Kawah Ratu Gunung Salak Bogor
- Cuaca Buruk, 300 Penerbangan Pesawat di Amerika Dibatalkan
- 5 Tips Simpan Perhiasan Saat Traveling, Jangan Taruh Bagasi Tercatat!
- Hasil Investigasi Lion Air, 4 Porter Diduga Terlibat Pencurian Emas dari Koper Penumpang
- Fadli Zon Sebut Efisiensi Anggaran Tak Ganggu Program Kerja Kementerian Kebudayaan
- Perhiasan Emas Hilang di Koper, Lion Air Imbau Penumpang Simpan Barang Berharga di Kabin Pesawat
- Berikut Tanggal Cuti Bersama Lebaran 2025, Persiapkan Destinasi Liburanmu
- Kronologi Penumpang Lion Air Kehilangan Emas di Koper, Kerugian hingga Rp 7,6 Juta
- Fadli Zon Terbuka soal Ahli Luar Negeri Teliti Situs Gunung Padang
- KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya
- Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus
- Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik
- Long Weekend, Ada Rekayasa Lalu Lintas di Jalanan Kota Yogyakarta
- DAOP 6 Yogyakarta Tambah 6 Kereta Tambahan Jarak Jauh untuk Long Weekend