Lembah Oya Kedungjati, Wisata Baru di Yogyakarta yang Sedang Hits
![Lembah Oya Kedungjati, berupa danau yang ada di tengah lembah aliran Sungai Oya, Yogyakarta.](https://asset.kompas.com/crops/2z1f6r-2OgcqOJOMje5Oml5X5ts=/0x0:1800x1200/750x500/data/photo/2023/08/19/64e0974bc311e.jpg)
– Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), memang seolah tidak pernah berhenti memunculkan tempat wisata baru.
Salah satunya adalah Lembah Oya Kedungjati. Tempat wisata ini masih termasuk baru karena baru buka pada 28 Mei 2023, dan kini sedang hits di Yogyakarta.
Sesuai namanya, tempat ini berada di lembah Sungai Oya yang bermuara dari Pegunungan Gajah Mungkur di Manyaran, Wonogiri, Jawa Tengah dan berhulu di laut selatan.
Baca juga: Wisata Malam Yogyakarta, Makan Malam Sambil Lihat Pemandangan di Bukit Bintang
Terdapat semacam danau di tengah aliran Sungai Oya yang kini dimanfaatkan masyarakat untuk tempat wisata.
Lembah Oya Kedungjati tepatnya berada di Kedungjati, Selopamioro, Kepanewon atau Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Keindahan Lembah Oya Kedungjati
sempat menjajal berkunjung langsung ke wisata Lembah Oya Kedungjati pada Jumat (28/7/2023).
Keindaha tempat wisata ini sudah bisa dinikmati, meski saat masih di perjalanan yang berada di tengah lembah Sungai Oya.
Baca juga: Potrobayan River Camp Yogyakarta, Spot Camping yang Syahdu di Tepi Sungai
Kondisi jalan jelang sampai lokasi memang cukup menanjak dan menurun. Namun, semua terbayar lunas begitu sampai.
Jika ingin berkunjung, wisatawan tidak dipungut biaya tiket masuk, melainkan hanya perlu membayar tarif parkir kendaraan.
![Wisatawan berfoto di Lembah Oya Kedungjati, Yogyakarta.](https://asset.kompas.com/crops/wrMaAe2L0p7NFqKFl4NpkpUTSU8=/0x0:1800x1200/750x500/data/photo/2023/08/19/64e09811a686a.jpg)
"Tiketnya saat ini cuma parkir Rp 3.000 untuk sepeda motor dan Rp 5.000 untuk mobil," kata pengelola wisata Lembah Oya Kedungjati bernama Agus Setiawan atau yang akrab disapa Andri kepada , Jumat.
Dari parkiran, pengunjung bisa langsung turun menuju tepian sungai. Sudah ada beberapa fasilitas, seperti toilet, ruang ganti, hingga warung makan.
Baca juga: 6 Aktivitas di Potrobayan River Camp Yogyakarta, Tak Cuma Camping
Tiba di tepi sungai, wisatawan akan langsung disambut dengan danau di tengah aliran sungai dengan airnya yang berwarna kehijauan. Pemandangan makin indah karena sungai diapit oleh dua perbukitan.
Naik kano hingga berenang
Salah satu aktivitas yang menarik minat wisatawan adalah naik kano. Tarif naik kano per orangnya adalah Rp 10.000. Saat ramai, durasi naik kano akan dibatasi sekitar 15 menit.
Wisatawan yang naik kano wajib mengenakan rompi pelampung. Pihak pengelola juga menyediakan jasa foto menggunakan kamera profesional bagi mereka yang naik kano.
![Wisatawan naik kano di Lembah Oya Kedungjati, Yogyakarta.](https://asset.kompas.com/crops/lQf5oR6IqjMkocNTmGEYDEnqaRU=/0x0:1800x1200/750x500/data/photo/2023/08/19/64e0984f1e142.jpg)
Jika ingin naik kano, lebih baik datang pagi karena makin siang bakal makin antre. Pengelola bahkan menutup pendaftaran naik kano saat masih siang, saking banyaknya orang yang ingin naik kano.
"Kita tutup 14.30 WIB biasanya untuk pendaftaran kano. Sudah sampai 120 orang, biasanya kita tutup," tutur Andri.
Selain naik kano, wisatawan juga bisa menceburkan diri dan berenang di sungai. Namun, mereka yang berenang wajib memakai rompi pelampung atau ban. Tarif sewa pelampung adalah Rp 5.000 per orang. Untuk sewa ban adalah sebesar Rp 10.000.
Baca juga: Potrobayan River Camp Yogyakarta, Harga Tiket Masuk dan Jam Bukanya
Wisatawan juga bisa sekadar menikmati suasana asri di Lembah Sungai Oya ini, atau berkemah di pinggir sungai.
Adapun jam buka wisata air (kano dan berenang) di Lembah Oya Kedungjati adalah pukul 06.00 WIB sampai 17.00 WIB. Untuk wisata camping, buka 24 jam.
Terkini Lainnya
- Rute Menuju ke Lembah Hijau Bandar...
- Harga Tiket Masuk di Lembah Hijau...
- Malam Satu Suro, Lebih dari 19.000...
- Wahana Seru yang Ada di Taman...
- Rip Current di Pantai di Bantul,...
- Desa Wisata Krebet di Bantul Masuk...
- 5 Tips ke Sungai Maron Pacitan,...
- Wisatawan Diimbau Tidak Tertipu Dengan Ombak...
- Santika Indonesia Hotels & Resorts Gelar Santika Fair B2B 2024
- Ada Ekosistem Blibli Tiket, Pelaku Perjalanan Bisa Koleksi Poin
- Rencana Penutupan TN Komodo pada 2025, Kemenparekraf: Komunikasikan Lebih Awal
- Curug Cimarinjung di Geopark Ciletuh Sukabumi: Jam Buka dan Tiket
- 4 Tips ke Puncak Darma, Siapkan Uang Tunai dan Pakai Alas Kaki Nyaman
- Harga Tiket Pendakian Gunung Buthak via Kota Batu
- Nuansa Bening, Tempat Makan "With View" di Selo Boyolali
- Hotel Bernuansa Jawa Hadir di Alam Sutera, Tangerang Selatan
- Fasilitas Shower dan Locker Kini Tersedia di Stasiun Surabaya Gubeng
- Pantai di Spanyol Ini Larang Wisatawan Menguasai Tempat, Awas Bisa Didenda
- Cara Efektif Atasi "Jet Lag" pada Penerbangan Jarak Jauh
- Wisatawan Bisa Berkunjung ke Ruang di Balik Balkon Istana Buckingham Tempat Keluarga Kerajaan Menyapa
- Laut Mediterania Tercemar Mikroplastik, Liburan ke Sana Bisa Malah Tidak Sehat
- Awas Bahaya, Pengunjung Pantai Selatan DIY Jangan Bermain di Area Berbendera Merah
- Desa Wisata Krebet di Bantul Masuk 50 Besar ADWI 2024, Punya Batik Kayu hingga Wisata Alam
- Kebun Teh Tambi Wonosobo: Harga Tiket, Jam Buka, dan Aktivitas
- Rute ke Taman Gandrung Terakota dari Bandara Blimbingsari Banyuwangi
- 5 Tips Wisata ke Maroko, Perhatikan Musim
- Cara ke Monas Naik TransJakarta dari Tangerang
- Kebun Teh Tambi Wonosobo, Wisata Peninggalan Belanda di Dekat Dieng