Sejarah Hotel Kapsul, Penginapan Khas Jepang Serupa di Film Sci-Fi
![Ilustrasi hotel Kapsul.](https://asset.kompas.com/crops/avGtRZ44IhkKCaHGik1nluGcc3w=/0x0:1620x1080/750x500/data/photo/2021/05/13/609c87e674d13.jpg)
- Hotel kapsul adalah salah satu jenis penginapan unik. Bukan menggunakan kamar, tamu hotel menggunakan semacam ruang sempit (kapsul) yang berisi tempat tidur.
Di Indonesia, sudah ada beberapa hotel kapsul. Biasanya, harganya lebih murah, sehingga bisa menjadi tempat menginap yang hemat bujet.
Lalu, bagaimana sejarah awal mula hotel kapsul? Hotel semacam ini ternyata dulunya berasal dari Jepang.
Baca juga: Bobobox Ganti Nama Hotel Kapsul Jadi Bobopod
Jenis penginapan ini merupakan salah satu yang paling populer dan dicari oleh para turis di Jepang.
Lihat postingan ini di InstagramSebuah kiriman dibagikan oleh Kompas Travel (@kompas.travel)
Menawarkan pengalaman baru dengan sensasi unik, liburan Anda ke Jepang akan terasa lebih lengkap setelah mencoba menginap di hotel kapsul. Desain hotel kapsul juga sering disebut sebagai tampilan yang serupa dengan film Sci-Fi.
Sejarah hotel kapsul
Meskipun telah menjamur dan mulai diadaptasi oleh banyak negara di dunia, hotel kapsul lahir dari ide seorang arsitek kenamaan asal Osaka, Jepang yaitu Kurokawa Kisho.
Melansir Nippon.com, Kamis (21/3/2024) ide pembuatan hotel kapsul muncul di kepala Kisho ketika dirinya menghadiri pameran Rumah Kapsul di sebuah pameran furnitur modern di Osaka pada tahun 1979.
Baca juga: Tamu Hotel Kapsul Tinggal Lebih Lama Saat Pandemi, Bisa hingga Berbulan-bulan
Kesan pertama yang timbul di kepala Kisho ketika melihat desain hotel kapsul adalah seperti sebuah latar yang biasa dilihat di film fiksi ilmiah atau sci-fi.
Sejak saat itu, konsep penginapan dengan tata letak unik kamar yang berderet dengan dua tingkat dan memiliki tinggi ruang sekitar dua meter berisi futon atau kasur khas Jepang menjadi ciri khas yang tetap dipertahankan hingga saat ini.
Konsep yang sederhana dan tak memakan banyak tempat, membuat hotel kapsul mampu menjadi penginapan yang menawarkan harga murah dan menarik perhatian pengunjung yang minim bujet.
Baca juga: Ternyata, Hotel Kapsul Pertama di Dunia Hanya Dibuka bagi Kaum Pria
Mengingat masalah keamanan yang ketat di Jepang, hotel kapsul awalnya hanya diperuntukkan bagi tamu laki-laki. Hotel kapsul dianggap kurang memenuhi standar keamanan dan privasi bagi para tamu perempuan.
Namun, hotel kapsul semakin berkembang dan banyak penginapan yang kini telah menyediakan ruangan atau fasilitas lantai khusus tamu perempuan.
Bahkan, seiring perkembangannya kini hotel kapsul tak hanya menawarkan ruangan kecil yang hanya bisa digunakan untuk tidur, melainkan ruangan serupa kamar yang menyediakan kursi hingga meja yaitu kapsul tipe Kabin yang hadir di Bandara Haneda, Jepang.
![Ilustrasi hotel kapsul](https://asset.kompas.com/crops/V5U69Qsa-LBva6_DJF2nzRsxke8=/0x0:978x652/750x500/data/photo/2021/12/28/61ca727459f63.png)
Ketika masuk ke hotel kapsul, biasanya Anda diminta untuk melepas alas kaki dan menyimpan segala barang bawaan di loker yang telah disediakan. Hal ini dilakukan untuk menghemat ruang yang kecil di dalam kamar kapsul.
Kamar juga biasanya telah dilengkapi sprei, selimut, bantal, bahkan jam alarm. Selain itu, terdapat pula televisi kecil dan pencahayaan redup dari sebuah lampu di pojok kamar yang bisa membantu Anda tertidur dengan lelap.
Baca juga: 5 Hotel Kapsul di Bandung, Pas untuk Staycation Saat Lebaran
Pintu yang terdapat di hotel kapsul juga tidak menggunakan bahan standar yang kokoh dan sebagian hotel hanya dilengkapi tirai.
Sehingga, para tamu diminta untuk tak melakukan kegiatan yang dapat menimbulkan bising dan mengganggu tamu lainnya.
Terkini Lainnya
- 4 Rekomendasi Hotel Murah di Jalan...
- Laska Hotel Sukabumi Lakukan Rebranding, Simak...
- Promo Menginap di Ibis Styles Bogor...
- Laska Hotel & Resort Ciletuh Gelar...
- 5 Hotel Dekat Stadion Siliwangi Bandung,...
- 4 Penginapan terdekat Lembah Hijau Bandar...
- 5 Penginapan Sekitar Bangsring Underwater Banyuwangi
- Santika Buka Hotel Baru di Legian...
- Laut Mediterania Tercemar Mikroplastik, Liburan ke Sana Bisa Malah Tidak Sehat
- Awas Bahaya, Pengunjung Pantai Selatan DIY Jangan Bermain di Area Berbendera Merah
- Desa Wisata Krebet di Bantul Masuk 50 Besar ADWI 2024, Punya Batik Kayu hingga Wisata Alam
- Motor Matik Dilarang ke Basecamp Gunung Buthak via Kota Batu, Harus Naik Ojek dari Parkiran
- Pendaki Gunung Buthak Bisa Naik Ojek sampai Pos 3, Segini Tarifnya
- 10 Kewajiban Pendaki Gunung Buthak, Pahami Sebelum Mendaki
- 14 Larangan pada Pendakian Gunung Buthak via Kota Batu, Perempuan Haid Dilarang Naik
- Lokasi Sumber Air di Pendakian Gunung Buthak via Kota Batu, Tak Perlu Khawatir Haus
- Pekan Food dan Travel Thailand Digelar di Summarecon Mall Serpong, Ada Banyak Promo
- Aturan Pendakian Gunung Buthak via Kota Batu, Perempuan Haid Dilarang Naik
- Gratis dan Diskon Tiket Sejumlah Wisata di China bagi Pelajar yang Hafal Puisi
- Penutupan Reguler TN Komodo Bisa Tingkatkan Kunjungan di Labuan Bajo
- Desa Wisata Jatimulyo di Kulon Progo Masuk 50 Besar ADWI, Ini Keunggulannya
- Mengenang Pendakian Gunung Semeru Saat Masih Buka, Perjalanan 3-4 Hari
- Status Gunung Semeru Turun, Pendakian Tidak Buru-buru Dibuka
- Bahaya Tidur Saat Lepas Landas dan Mendarat, Telinga Bisa Rusak
- Meriahkan Ramadhan 2024, Supermal Karawaci Hadirkan Serangkaian Program Seru
- 6 Tips Traveling Selama Bulan Puasa, Simak Sebelum Jalan-jalan
- KA Majapahit Gunakan Kereta Ekonomi Stainless Steel New Generation per 25 Maret
- 3 Tempat Ngabuburit di Magelang Jawa Tengah, Ada Masjid