Perputaran Ekonomi Sektor Parekraf Capai Rp 369,8 Triliun Selama Lebaran
JAKARTA, - Adyatama Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Ahli Utama Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), Nia Niscaya menyampaikan potensi perputaran ekonomi sektor pariwisata dan kreatif (parekraf) selama libur Lebaran 2024.
"Adapun angka prediksi atau potensi perputaran ekonomi mencapai Rp 369,8 triliun. Penghitungan ini berdasarkan pergerakan masyarakat sesuai data Kementerian Perhubungan (Kemenhub) 2024," jelas Nia saat Weekly Press Briefing di Jakarta Pusat, Selasa (16/4/2024).
Baca juga:
- 350.000 Wisatawan Kunjungi Semarang Saat Libur Lebaran 2024, Kota Lama Jadi Favorit
- Libur Lebaran 2024, Okupansi Hotel Dekat Tempat Wisata di Jawa Barat Capai 95 Persen
Angka ini juga didapat dari prediksi hampir 90 persen masyarakat Indonesia yang melakukan kegiatan wisata, serta rata-rata pengeluaran wisata per orang selama berwisata.
Hal ini didukung oleh peningkatan pergerakan dan masa libur Lebaran lebih panjang daripada 2023 lalu atau cuti lanjutan, khususnya untuk Aparatur Sipil Negara (ASN).
"Ada peningkatan daya beli masyarakat. Bahkan, menurut survei Litbang Kompas, responden menyiapkan anggaran lebih besar dibanding tahun lalu," ujar Nia.
Lebih lanjut, Nia mengatakan, Kemenparekraf akan berkoordinasi dengan berbagai pihak, seperti Bank Indonesia, Badan Pusat Statistik (BPS), Kementerian Perhubungan, dan pemerintah daerah terkait mengenai realisasi perputaran ekonomi sektor parekraf selama Lebaran 2024.
Baca juga:
- Tips Kembalikan Mood Setelah Libur Lebaran
- Pantai Jadi Tempat Wisata Terfavorit di Pulau Jawa Selama Lebaran 2024
Wisatawan habiskan hampir Rp 1 juta per hari
Lebih detail, Nia menyampaikan, rata-rata pengeluaran berwisata per orang yang mencapai Rp 2,73 juta.
Perjalanan sehari atau one day trip setidaknya menghabiskan Rp 904.500, sedangkan wisata dua hingga empat hari menghabiskan Rp 3,5 juta.
"Kalau bepergian seminggu (menghabiskan) Rp 6,4 juta dan lebih dari tujuh hari, spending-nya Rp 7,6 juta," kata Nia.
Akomodasi menjadi pengeluaran terbesar yang dihabiskan oleh wisatawan selama libur Lebaran. Diikuti dengan pengeluaran untuk transportasi, makan-minum, dan membeli oleh-oleh dari tempat wisata.
"Memang salah satu karakteristik wisatawan Indonesia itu belanja oleh-oleh untuk tetangga, adiknya, ibunya, dan untuk semua," tuturnya.
Selain mengungkap bujet rata-rata wisatawan Indonesia selama libur Lebaran, Nia juga menyampaikan adanya beberapa kendala berwisata yang dialami selama musim liburan ini.
Kendala berwisata tersebut adalah kemacetan lalu lintas, tempat wisata ramai atau penuh, kondisi cuaca, harga meningkat, dan amenitas tidak memadai.
Baca juga:
Terkini Lainnya
- Hotel Mercure Garut City Center Dibuka, Tarif Menginap mulai Rp 750.000
- 7 Gunung Indonesia yang Tutup Pendakian pada Awal Tahun 2025
- Kelenteng Sam Poo Kong Semarang, Sejarah dan Daya Tarik Wisatanya
- Jadwal Acara Imlek 2025 di Ancol, Ada Barongsai dan Tebar Angpau
- Awas Jadi Masalah, Benda Ini Penting Saat Liburan ke Hong Kong
- OYO Larang Pasangan Belum Menikah "Check-In" di India, Ini Alasannya
- Kabut Tebal di India, Hampir 300 Penerbangan Ditunda
- TransNusa Buka Penerbangan Denpasar-Perth, Cek Harga Tiketnya
- Rute Menuju Sabila Farm dari Pusat Kota Jogja
- Kasus Hilangnya Turis China yang Mengguncang Pariwisata Thailand
- Penampakan Kapal Pesiar Mewah Berlabuh di Sabang, Bawa 214 Turis
- Sabila Farm Sleman: Harga Tiket, Jam Buka, dan Lokasi
- Wisata Edukasi dan Rekreasi di Sabila Farm Sleman
- Tropikana Waterpark Garut: Lokasi, Jam Buka, dan Tiket Masuk Januari 2025
- 4 Wisata Favorit Turis China di Thailand, Ide Liburan Tahun Baru Imlek
- Ada Promo Tiket Pesawat ke Vietnam dari Vietjet, mulai Rp 1 Juta
- Vokalis Red Hot Chili Peppers Disebut Kunjungi Mentawai, di Mana Lokasinya?
- 5 Wisata di Sekitar Pusat Kota Semarang, Banyak yang Gratis
- 350.000 Wisatawan Kunjungi Semarang Saat Libur Lebaran 2024, Kota Lama Jadi Favorit
- Wahana dan Aktivitas Wisata di Malang Smart Arena