pesonadieng.com

Libur Lebaran 2024, Okupansi Hotel Dekat Tempat Wisata di Jawa Barat Capai 95 Persen

Ilustrasi salah satu kamar di Malioboro Prime Hotel di Yogyakarta.
Lihat Foto

 

JAKARTA, - Tingkat okupansi hotel di Jawa Barat mencapai 95 persen selama libur Lebaran 2024.

"Paling menonjol adalah Pantai Pangandaran di Jawa Barat yang mengalami lonjakan pengunjung hingga 20.223 pada 12 April 2024 dan tingkat okupansi hotelnya 95 persen," tutur Adyatama Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Ahli Utama Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), Nia Niscaya saat Weekly Press Briefing di Jakarta Pusat, Selasa (16/4/2024).

Baca juga: 

Peningkatan okupansi hotel juga terjadi di wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur, tapi tak setinggi di Jawa Barat.

Nia menuturkan, tingkat okupansi hotel di Jawa Timur dekat tempat wisata Telaga Serangan mencapai 60-90 persen.

Menambahkan okupansi hotel di daerah lain, yakni Bali, menurut data tersebut, tingkat okupansi hotel di Pulau Dewata mencapai 80 persen ketika libur Lebaran 2024.

Baca juga:

Beda data dengan PHRI  

Adyatama Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Ahli Utama Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Nia Niscaya saat ditemui media usai Weekly Press Briefing di Gedung Sapta Pesona, Jakarta Pusat, pada Selasa (16/4/2024)./Krisda Tiofani Adyatama Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Ahli Utama Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Nia Niscaya saat ditemui media usai Weekly Press Briefing di Gedung Sapta Pesona, Jakarta Pusat, pada Selasa (16/4/2024).

Dilaporkan , Jumat (12/4/2024), Perhimpunan Hotel dan Restauran Indonesia (PHRI) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menyampaikan data berbeda dengan yang disampaikan Kemenparekraf.

Provinsi di Pulau Jawa ini tidak mengalami peningkatan okupansi hotel setinggi Jawa Barat dan sekitarnya.

PHRI Yogyakarta mencatat rata-rata okupansi hotel hanya mencapai 80 persen dan terjadi kenaikan pada Jumat (12/4/2024).

"Insyaallah, saya sampaikan 80 pesen itu masih didominasi di Kota Jogja dan Sleman, kabupaten lain masih 50-70 persen," kata Ketua PHRI DIY, Deddy Pranowo Eryono.

Staf Ahli Menteri Pariwisata & Ekonomi Kreatif Bidang Manajemen Krisis Kemenparekraf, Fadjar Hutomo menerangkan kemungkinan sebab perbedaan data ini.

Misalnya, persebaran tempat wisata yang sudah tersebar dan merata di daerah Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.

"Saya ingat waktu H+1 Lebaran, sempat menyampaikan bahwa Yogyakarta melaporkan okupansi hotel 90 persen," ujar Fadjar.

"Namun, bisa jadi juga karena spot wisata yang sudah merata. Exit tol yang sudah merata dan bisa menjangkau tempat wisata tertentu," tambahnya.

Baca juga:

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat