13 Telur Komodo Menetas di Pulau Rinca TN Komodo pada Awal 2024
![Komodo (Varanus komodoensis) yang merupakan satwa sasional sekaligus fauna identitas Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).](https://asset.kompas.com/crops/PWqD84h2ru1M6yeoC9mgU5rdmsk=/0x0:1200x800/750x500/data/photo/2023/08/05/64ce0e4edc5a1.jpg)
LABUAN BAJO - Balai Taman Nasional Komodo, mencatat sebanyak 13 telur Komodo menetas pada awal Maret 2024 di Desa Pasir Panjang, Pulau Rinca, kawasan Taman Nasional Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, NTT.
“Ada 13 telur Komodo ini menetas di Pulau Rinca kawasan TN Komodo pada awal Maret 2024,” kata Hendrikus saat dikonfirasi Kamis (18/4/2024).
Ia mengatakan, 13 ekor Komodo itu kemudian dipasang Global Positioning Sytem atau GPS untuk kepentingan pemantauan populasi sebelum dilepaskan ke alam liar.
Baca juga:
Wisatawan Wajib Didampingi Pemandu Saat Berkunjung ke TN Komodo
Populasi Komodo di Taman Nasional Komodo Bertambah pada 2023
"Semua komodo yang baru menetas itu kami pasang chip GPS di badan. Setelah itu baru dilepaskan ke alam," katanya.
Hendrikus menjelaskan, populasi komodo di Taman Nasional (TN) Komodo meningkat pada 2023. Sempat turun pada 2022, populasi komodo bertambah 240 ekor pada 2023, sehingga keseluruhan menjadi 3.396 ekor.
Populasi komodo pada 2023 menjadi yang tertinggi dalam enam tahun terakhir. Jumlah komodo terus meningkat sejak 2018 hingga 2021.
Jumlahnya menurun pada 2022, namun kembali naik pada 2023. Pada 2018 hanya terdapat 2.897 komodo di Taman Nasional Komodo. Populasinya bertambah pada 2019 menjadi 3.022 ekor, 2020 , 3.163, 2021 ,3.303, dan 2022, 3.156.
Ia menerangkan, naik turunnya populasi komodo adalah suatu hal yang wajar terjadi di alam liar. Sepanjang populasinya tidak naik signifikan atau turun drastis dalam beberapa tahun secara berturut-turut.
"Selama tidak terjadi kenaikan drastis yang terjadi selama beberapa tahun berturut-turut atau penurunan terus-menerus, maka tidak perlu ada kekhawatiran ataupun euforia yang berlebihan," tegasnya.
Baca juga:
Terkini Lainnya
- Rentetan Kecelakaan Kapal Wisata di Perairan...
- 23 Duta Besar Luar Negeri Akan...
- KSOP Labuan Bajo Cabut Izin Kapal...
- Kejadian Langka, Kebakaran Landa Taman Nasional...
- Ajak Anak Mendaki untuk Isi Liburan...
- Wisata di Pulau Kunti di Geopark...
- 4 Fakta Pulau Kunti di Geopark...
- 7 Kegiatan yang Bisa Dilakukan di...
- 4 Tips ke Puncak Darma, Siapkan Uang Tunai dan Pakai Alas Kaki Nyaman
- Harga Tiket Pendakian Gunung Buthak via Kota Batu
- Nuansa Bening, Tempat Makan "With View" di Selo Boyolali
- Hotel Bernuansa Jawa Hadir di Alam Sutera, Tangerang Selatan
- Fasilitas Shower dan Locker Kini Tersedia di Stasiun Surabaya Gubeng
- Pantai di Spanyol Ini Larang Wisatawan Menguasai Tempat, Awas Bisa Didenda
- Cara Efektif Atasi "Jet Lag" pada Penerbangan Jarak Jauh
- Wisatawan Bisa Berkunjung ke Ruang di Balik Balkon Istana Buckingham Tempat Keluarga Kerajaan Menyapa
- Laut Mediterania Tercemar Mikroplastik, Liburan ke Sana Bisa Malah Tidak Sehat
- Awas Bahaya, Pengunjung Pantai Selatan DIY Jangan Bermain di Area Berbendera Merah
- Desa Wisata Krebet di Bantul Masuk 50 Besar ADWI 2024, Punya Batik Kayu hingga Wisata Alam
- Motor Matik Dilarang ke Basecamp Gunung Buthak via Kota Batu, Harus Naik Ojek dari Parkiran
- Pendaki Gunung Buthak Bisa Naik Ojek sampai Pos 3, Segini Tarifnya
- 10 Kewajiban Pendaki Gunung Buthak, Pahami Sebelum Mendaki
- 14 Larangan pada Pendakian Gunung Buthak via Kota Batu, Perempuan Haid Dilarang Naik
- Libur Lebaran, Tren Kunjungan Wisatawan di Labuan Bajo Meningkat
- 4 Cara Rawat Tenda Setelah Dipakai "Camping" agar Tidak Cepat Rusak
- 5 Tempat Wisata Pantai di Lamongan, Ada Pantai Tanjung Kodok
- ASDP Catat Perbedaan Tren Mudik dan Arus Balik Lebaran 2024 Merak-Bakauheni
- 5 Tips Bongkar Koper Setelah Liburan