Menparekraf Susun Peta Wisata Berbasis Storytelling di Yogyakarta, Solo, dan Semarang
- Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menyusun peta wisata berbasis storytelling bertajuk Historical Trail of Joglosemar di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta, Solo, dan Semarang (Joglosemar).
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno menuturkan, jalur wisata budaya ini akan mengemas kekuatan Joglosemar berupa sejarah dan warisan budaya yang sudah ditetapkan UNESCO.
Baca juga: 3 Bulan Lagi, Penerbangan Langsung Thailand-Yogyakarta Akan Dibuka
Tidak hanya itu, ada pula jalur transportasi dan komoditas utama pada awal modernisasi, kota-kota lama, serta hidangan tradisional legendaris yang ada di wilayah tersebut.
"Pola perjalanan ini akan memiliki unsur edukasi, experience (pengalaman), dan entertainment (hiburan) di empat jalur wisata tematik yang dapat dicoba oleh wisatawan sebagai pilihan aktivitas baru di kawasan Joglosemar," jelas Menparekraf lewat keterangan resmi, Selasa (14/5/2024).
Oleh sebab itu, Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan (Events) menyelenggarakan “Focus Group Discussion (FGD) Penyusunan Jalur Wisata dan Storytelling Historical Trail of Joglosemar" di Yogyakarta, Selasa (14/5/2024).
FGD ini bertujuan mempercepat penyusunan jangkauan pola perjalanan wisata budaya.
Baca juga:
- 7 Wisata Sejuk di Yogyakarta, Pas Dikunjungi Saat Panas
- 9 Wisata Malam di Solo, Kunjungi Saat Mampir
Direktur Wisata Minat Khusus Kemenparekraf, Itok Parikesit, menyampaikan, jalur wisata budaya ini akan dikembangkan dengan mengedepankan implementasi prinsip-prinsip sustainable tourism destination (destinasi wisata berkelanjutan) dan kolaborasi hexahelix.
“Kami berharap melalui pola perjalanan ini dapat memberikan multiplier effect bagi para pelaku wisata, UMKM (usaha mikro, kecil, menengah), dan menjadikan masyarakat lokal sebagai pengelola parekraf di kawasan Joglosemar," terang Itok.
Baca juga: 5 Wisata di Sekitar Pusat Kota Semarang, Banyak yang Gratis
Ia menambahkan, hal itu sejalan dengan target capaian Kemenparekraf untuk menciptakan 4,4 juta lapangan kerja tahun 2024 guna mendorong perekonomian nasional.
Adapun tahun 2021 sudah diluncurkan pola perjalanan di daerah Borobudur bertajuk Pola Borobudur Trail of Civilization. Pola ini mencakup sembilan subtema aktivitas yang tersebar di seluruh desa di wilayah tersebut.
Baca juga:
Terkini Lainnya
- Jepang Belum Batasi Turis Asing, Imbas Monkeypox
- Sadranan Park, Wisata Baru untuk Keluarga di Gunungkidul
- Wahana Seru yang Ada di Sadranan Park, Bisa Naik Monorel
- Simak Rute Menuju ke Sadranan Park Gunungkidul
- Hotel Berbintang di Mandalika Penuh Jelang MotoGP 2024, Wisatawan Diarahkan Pesan di Mataram dan Senggigi
- Fasilitas Lengkap Berwisata di Sadranan Park Gunungkidul, Apa Saja?
- Harga Hotel di Mandalika Mahal Jelang MotoGP 2024, Sandiaga Ingatkan Ada Tarif Batas Atas
- Harga Tiket Masuk Sadranan Park 2024
- Jelang MotoGP Mandalika 2024, Pelita Air Akan Buka Rute Jakarta-Lombok mulai 19 September 2024
- Gerbang Neraka di Turkmenistan, dari Kecelakaan Jadi Daya Tarik Wisata
- Dampak Kunjungan Paus Fransiskus, Okupansi Hotel Sekitar GBK Naik hingga 25 Persen
- Jelajah Hutan Poco Ndeki sambil Amati Elang Flores di Manggarai Timur
- Bikin Perjalanan Makin Nyaman, Ini 3 Tip Sewa Mobil Aman Saat Liburan di Bali
- 6 Kesalahan Tamu Hotel Saat Menginap yang Sering Terjadi
- Bandara Internasional Komodo Terus Benahi Layanan untuk Kenyamanan Wisatawan
- Harga Hotel di Mandalika Mahal Jelang MotoGP 2024, Sandiaga Ingatkan Ada Tarif Batas Atas
- 3 Bulan Lagi, Penerbangan Langsung Thailand-Yogyakarta Akan Dibuka
- Jelang Waisak 2024, Okupansi Hotel di Area Borobudur Terisi Penuh
- Waisak 2024, Menparekraf Targetkan Gaet hingga 300.000 Wisatawan
- iMuseum IMERI FKUI Terima Kunjungan Individu dengan Pemandu
- 9 Wisata Malam di Jakarta, dari Taman hingga Aquarium