Sejarah Kutai Martadipura, Kerajaan Hindu-Buddha Tertua di Indonesia
![Replika Prasasti Yupa, Peninggalan Kerajaan Kutai.](https://asset.kompas.com/crops/9iWjEduC1W6kKYmV9UG465AAlX8=/0x0:1022x681/750x500/data/photo/2021/07/11/60eae264d058f.jpg)
- Kutai Martadipura merupakan kerajaan bercorak Hindu pertama di Indonesia. Kerajaan ini terletak di Muara Kaman, Kalimantan Timur, atau lebih tepatnya di hulu Sungai Mahakam.
Dilansir dari Kebudayaan dan Kerajaan Hindu Buddha di Indonesia yang ditulis oleh Anton Dwi Laksono, Kutai Martadipura berdiri sejak abad ke-4 Masehi. Keberadaan kerajaan ini dibuktikan melalui penemuan prasasti Yupa di daerah Kutai.
Kudungga menjadi raja pertama sekaligus pendiri Kerajaan Kutai. Ia diduga sebagai seorang kepala suku yang akhirnya mengubah sistem politik setelah ajaran Hindu-Buddha masuk ke daerah tersebut.
Baca juga: 7 Peninggalan Kerajaan Islam di Jawa, Wisata Religi hingga Keraton
Masa kejayaan Kutai Martadipura
Berdasarkan kisah yang tertulis di Prasasti Yupa, Kerajaan Kutai berhasil meraih puncak kejayaan di bawah pimpinan Maharaja Mulawarman. Ia naik takhta untuk menggantikan sang ayah, Raja Aswawarman.
Mulawarman berhasil memperluas wilayah kekuasaan Kerajaan Kutai. Di masa jaya ini, Kutai disebut-sebut telah menguasai hampir seluruh bagian Pulau Kalimantan.
Baca juga: Kerajaan Kutai: Masa Kejayaan, Silsilah Raja, dan Peninggalan
Tak hanya itu, penduduk juga hidup dengan tenteram dan sejahtera selama masa kekuasaan Mulawarman. Lokasi kerajaan yang begitu strategis juga menunjang perkembangan Kutai secara pesat.
Kerajaan ini terletak di jalur perdagangan antara China dan India. Perniagaan mejandi bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan ekonomi masyarkat selain pertanian.
Keruntuhan Kerjaan Kutai Martadipura
Masa kejayaan Kutai ini sayangnya harus berakhir pada masa kekuasaan Maharaja Dharma Setia. Bahkan pada 1365, Sang Maharahaja tewas di tangan Raja Kutai Kartanegara ke-13, Aji Pangeran Anum Panji Mendapa.
Dengan tewasnya Dharma Setia, Kerajaan Kutai Martadipura pun runtuh dan dikuasai oleh Kutai Kartanegara. Kerajaan yang juga disebut Negarakertagama ini kemudian berubah menjadi kerajaan Islam.
Baca juga: Raja-Raja Kerajaan Kutai
Sejak tahun 1735, Raja Kutai Kartanegara diubah bergelar sultan. Kerajaan itu pun berubah menjadi kesultanan.
Terkini Lainnya
- Wisatawan Bisa Berkunjung ke Ruang di...
- 12 Tempat Wisata Sejarah di Kota...
- Korea Selatan Targetkan 300.000 Turis Indonesia...
- Sejarah Museum Wayang Kota Tua, Dulunya...
- Rute ke Museum Layang-layang Indonesia di...
- Gereja Tua Rekas Usia 100 Tahun...
- 5 Aktivitas Wisata di Museum Fatahillah...
- Ini Rasanya Saat Tempat Tinggal Kita...
- Rute ke Kali Odo, Sekitar 15 Menit dari Alun-alun Salatiga
- Harga Tiket dan Jam Buka Kali Odo, Sungai Sebening Kaca Dekat Salatiga
- Cara Beli Tiket Masuk Safari Beach Batang, Bisa Online dan Offline
- Safari Beach Batang: Lokasi, Jam Buka, Harga Tiket Masuk
- Museum Srimulat di Kota Batu: Jam Buka dan Harga Tiket Masuk
- Akhir Pekan di Jakarta, Coba Workshop Mematung di Galeri Nasional
- 4 Promo Paket Umrah di International Islamic Expo 2024, Ada Diskon Rp 2 Juta
- 3 Promo di International Islamic Expo 2024, Ada Undian Berhadiah Umrah
- Hari Ini, Pameran Umrah dan Haji Terbesar 2024 Digelar di JCC Senayan
- Kapan Peak Season dan Low Season Thailand? Simak Sebelum Liburan
- Kali Odo, Sungai Sebening Kaca Dekat Salatiga
- 10 Desa Wisata Terbaik di Manggarai Barat Dilatih Buat Paket Wisata
- Lokasi dan Harga Tiket di Tirta Sumberjaya Cipangalun
- Kejuaraan Gantole Telomoyo Cup Bisa Jadi Andalan Wisata Dirgantara Kabupaten Semarang
- Tirta Sumberjaya Cipangalun, Tempat Rekreasi Air Keluarga di Ciamis
- Punya Batuan Granit, Pengasingan Bung Karno, hingga Anggrek, Bangka Barat Disiapkan Jadi Geopark
- 6 Jalan di Kota Solo yang Ditutup Saat Akhir Pekan PPKM Darurat
- PPKM Mikro, Taman Nasional Togean Sulawesi Tengah Tetap Buka
- 4 Kegiatan Menelusuri Jejak Sejarah Sepak Bola di Inggris
- Mulai 11 Juli, UAE Tangguhkan Penerbangan dari Indonesia