Museum Batik Indonesia TMII, Punya Koleksi 860 Kain Batik Seluruh Negeri

- Museum Batik Indonesia yang berlokasi di kawasan Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta Timur ini menyimpan 860 koleksi kain batik dari berbagai wilayah di Tanah Air, yang dipamerkan dalam tujuh ruang sesi berbeda.
Ruang pertama, yakni ruang Sejarah Batik di Indonesia, pengunjung akan menemukan replika sertifikat UNESCO mengenai penetapan Batik Indonesia yang masuk dalam daftar Warisan Budaya Tak Benda UNESCO. Sertifikat aslinya ditandatangani pada 30 September 2009.
Baca juga:
- Festival Batik 2022 Digelar 19-23 Oktober di Yogyakarta
- Hari Batik Nasional, Yuk Kunjungi 5 Museum Batik di Indonesia
"Karena Batik Indonesia masuk dalam daftar Warisan Budaya Tak Benda UNESCO, pemerintah merasa perlu mendirikan Museum Batik Indonesia sebagai lembaga untuk mewariskan pengetahuan seputar batik," kata Koordinator Museum Indonesia, Archangela yang memandu , Jumat (21/10/2022).
Di Ruang Sejarah Batik kamu bisa melihat asal-muasal batik yang diprediksi sudah ada sejak masa Hindu-Budha.
Ini dapat dilihat dari beberapa replika artefak dan arca di ruang pameran, seperti replika ventilasi sejak zaman Trowulan yang memiliki penggambaran motif kawung dan sampai sekarang menjadi salah satu motif batik paling populer.
Berikutnya, ada pula replika arca dari abad ke-13 yang memiliki motif patola pada kain yang dikenakan. Motif ini kemudian berkembang menjadi motif jlamprang dan nitik.
"Batik sendiri namanya baru dikenal secara jelas setelah ditulis dengan istilah hambatik, ambatik, dalam naskah Babad Sengkala yang berasal dari abad ke-17 dan dalam Hikayat Panji Jaya Lengkara yang ditulis tahun 1770," terang Archangela.
Baca juga: Ingin Tahu Proses Membatik di Kampung Batik Laweyan? Ini Caranya
Ruang berikutnya yaitu Ruang Audio Visual, tempat melihat ilustrasi atau proses pembuatan batik, mulai dari cantingan hingga pewarnaan.
Batik dan kain serupa batik
Bergeser sedikit ke Ruang Khazanah Batik Nusantara, tersimpan berbagai kain batik dari seluruh daerah di Indonesia.

Dalam ruangan ini bisa ditemukan kain Ma'a dan Sarita dari Toraja yang bukan batik, tapi menggunakan tekni serupa dengan batik, yakni merintang warna memakai lilin lebah.
Kemudian ada pula kain Sarimbut berwarna merah tua yang dibuat merintang warna mirip batik, tetapi bahannya menggunakan bubur ketan.
Sedangkan untuk kain batik, ada beberapa kain dari sejumlah wilayah seperti Yogyakarta, Solo, Cirebon, Lasem dan Pekalongan. Ada pula dari Madura, Indramayu, Banyumas, Garut, Tasik, dan daerah luar Jawa.
Terkini Lainnya
- Wisata Menantang di Tebing Masigit Bandung Barat
- Barang yang Tidak Boleh Disimpan dalam Bagasi Tercatat, Ada Perhiasan
- 5 Fakta Perayaan Cap Go Meh yang Jatuh pada Hari ke-15 Imlek
- Barongsai dan Fesyen Show di Festival Cap Go Meh 2025 Bakul Budaya
- Bukan Merah, Masyarakat Peranakan Pakai Baju Warna Lain Saat Cap Go Meh
- Ini Jadwal Tiket Kereta Lebaran 2025, Akan Ada Kereta Tambahan
- 7 Wisata Ikonik yang Wajib Dikunjungi di Turkiye
- Singapore Toursim Board Kerja Sama dengan Garuda Indonesia dan Changi, Tingkatkan Pergerakan Turis
- Pemerintah Bakal Bentuk Pokja untuk Perangi Pungli di Tempat Wisata
- PHRI Sebut Pemotongan Anggaran Akan Beri Efek Domino ke Hotel
- Tak Hanya Api, Sprinkler Hotel juga Bisa Menyala Karena Ini
- Hari Ini, Bakul Budaya FIB UI Gelar Festival Cap Go Meh 2025
- Sempat Banjiri Lantai JW Marriott Medan, Apa Itu Sprinkler?
- Pemerintah Pangkas Anggaran, Pengusaha Hotel Mencoba Tabah
- PHRI Minta Sektor Pariwisata Jadi Prioritas, Bukan Sekadar Aksesori
- Ketinggalan Pesawat Lion Air Group Bisa Refund Tiket, Ini Caranya
- Lokasi Masjid Raya Sheikh Zayed Solo, Dekat Terminal Tirtonadi dan Stasiun Solobalapan
- Embung Kledung Temanggung: Harga Tiket Masuk dan Jam Bukanya
- Tren Staycation di Indonesia Naik 2 Kali Lipat pada Agustus 2022
- Lebih dari 71.000 Wisatawan Kunjungi Bangka hingga September 2022