Wisata ke Museum Kelahiran Buya Hamka, Beli 5 Oleh-oleh Khas Maninjau
- Pengunjung yang mampir ke Museum Rumah Kelahiran Buya Hamka, Sumatera Barat, bisa sekaligus mempelajari kehidupan Buya Hamka sekaligus berwisata.
"Pengunjung yang datang ke sini (museum) semakin meningkat, apalagi setelah film mengenai Buya Hamka tayang," kata pemandu museum, Dasri kepada , Rabu (26/4/2023).
Baca juga:
- Museum Rumah Kelahiran Buya Hamka: Jam Buka dan Harga Tiket
- Rute ke Museum Rumah Kelahiran Buya Hamka di Sumatera Barat
Setelah mengunjungi Museum Rumah Kelahiran Buya Hamka, tidak ada salahnya kamu mampir ke gerai terdekat untuk membeli oleh-oleh.
Jika baru pertama kali datang ke kawasan Danau Maninjau dan bingung mau beli oleh-oleh apa, berikut rekomendasi buah tangan yang bisa dibeli.
Oleh-oleh setelah wisata ke Museum Kelahiran Buya Hamka
1. Olahan rinuak
Rinuak merupakan ikan kecil yang banyak dijumpai di Danau Maninjau. Biasanya masyarakat setempat mengolah rinuak menjadi olahan lauk untuk teman makan nasi.
Olahan tersebut, antara lain palai rinuak (sejenis pepes), rakik (sejenis keripik), campuran perkedel, dan digoreng kering serupa serundeng.
Para penjaja rinuak mentah dan aneka olahan rinuak bisa ditemui di pasar tradisional di sekitar kawasan Danau Maninjau, dan di sepanjang jalan raya Lubuk Basung- Maninjau.
Harga olahan rinuak yang ditawarkan beragam, dibanderol mulai dari Rp 10.000 per kemasan.
Baca juga: Berbincang dengan Putra Bungsu Buya Hamka, Bicara Jubah dan Keluarga
2. Olahan pensi
Pesi atau pensi ialah sejenis kerang danau berukuran kecil yang banyak ditemui di sekitar Danau Maninjau.
Layaknya kerang di laut, di balik cangkang pensi juga menyimpan daging yang lezat dimakan.
Biasanya masyarakat mengolah pensi menjadi tumisan sebagai camilan, atau ada juga yang mengolah daging pensi menjadi campuran lauk.
Harga pensi di kawasan Danau Maninjau tidak menentu, biasanya harganya akan mahal saat momen tertentu, seperti momen Lebaran.
Perkiraan harga normal pensi di pasaran yakni mulai dari Rp 15.000 per gelas takar, namun, jika harga pesi sedang tinggi, bisa mencapai Rp 40.000 per 500 gram.
Baca juga: Menelusuri Jejak Sejarah di Museum Rumah Kelahiran Buya Hamka
Terkini Lainnya
- 4 Tips Membuat Glamping di Rumah...
- Sejarah Museum Wayang Kota Tua, Dulunya...
- Cara ke Museum Wayang naik KRL...
- Museum Wayang: Lokasi, Jam Buka, dan...
- Museum Layang-layang Indonesia: Lokasi, Jam Buka,...
- Museum Seni Rupa dan Keramik: Lokasi,...
- Cara ke Museum Seni Rupa dan...
- Pengalaman ke Penjara Bawah Tanah di...
- Museum Layang-layang Indonesia: Lokasi, Jam Buka, dan Harga Tiket
- Cuaca Ekstrem di Gunung Gede Pangrango, Pendaki Diimbau Bawa Selimut Thermal
- Hotel di Jakarta Selatan Rayakan Hari Anak Nasional dengan Tema '90-an
- Sejarah Museum Wayang Kota Tua, Dulunya Gereja Pertama di Batavia
- Demo Anti-Pariwisata Terjadi Lagi di Spanyol, Kali Ini di Mallorca
- Komunitas Bikepackers, Bertualang dengan Sepeda yang Hadir di 10 Kota
- Pelaku Wisata Tolak Wacana Penutupan Reguler Taman Nasional Komodo
- Tarif Masuk Venesia Sukses Hasilkan Rp 42,8 Miliar dan Kurangi Wisatawan
- Hari Anak Nasional, Jagat Satwa Nusantara TMII Tawarkan Promo Buy 1 Get 1
- Rute ke Nuansa Bening, Tempat Makan With View di Selo Boyolali
- Taman Safari Prigen Punya Rekreasi Baru, Bisa Nikmati Panorama Hutan
- Harga Sepeda Gunung Capai Rp 100 Juta, Apa Alasannya?
- Jeju Air dan Batik Air Malaysia Buka Rute ke Indonesia, Bantu Capai Target Kunjungan Turis Asing
- 3 Maskapai Buka Penerbangan Internasional ke Indonesia per Agustus, Ada Jeju Air
- Harga Tiket Pesawat Ditargetkan Turun Sebelum Oktober 2024
- 4 Tips ke Museum Rumah Kelahiran Buya Hamka di Sumatera Barat
- 5 Aktivitas di Museum Rumah Kelahiran Buya Hamka, Lihat Pemandangan Danau
- Jembatan Gladak Perak Penuh Sampah karena Ramai Wisatawan, Wakil Bupati Lumajang Sampai Ikut Bersih-bersih
- Sensasi Nongkrong Ditemani Kereta di Selak Kopi Malang, Seperti di Vietnam
- 4 Fakta Waterfront Marina Labuan Bajo, Lokasi Primadona Berbagai Acara