Dispar Bali Minta Wisatawan dan Agen Perjalanan Waspada Cuaca Ekstrem
- Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Bali Tjok Bagus Pemayun meminta pelaku industri pariwisata mengingatkan wisatawan waspada cuaca ekstrem yang sedang berlangsung.
“Perlu stakeholder pariwisata mengingatkan wisatawan untuk tetap berhati-hati tidak hanya di musim begini, kalau bepergian kan harus diingatkan ada standar operasionalnya, misalnya di DTW Uluwatu kondisinya seperti apa,” kata dia di Denpasar, Senin.
Peringatan cuaca eskrem ini penting, mengingat curah hujan tinggi dan angin kencang yang melanda beberapa wilayah di Bali.
Bahkan, pada Rabu (13/3/2024) dua orang WNA meninggal dunia tertimbun longsor di Tabanan, serta beredar video ombak tinggi di Perairan Bali.
“Kalau wisatawan biasanya disiplin kalau diberitahu begitu (cuaca buruk), dimana pun juga kita kalau ke luar negeri misalnya pasti diberitahu juga, misalnya musim hujan bawa payung standar itu lah,” ujarnya.
Baca juga:
- Bali dan Labuan Bajo Jadi Destinasi Lokal Favorit Orang Indonesia, Versi Travel Agent
- Wisatawan Numpuk di Selatan, Pariwisata Bali Perlu Pemerataan Akses dan Atraksi
Sebelum mengingatkan wisatawan, Tjok Bagus meminta pelaku industri pariwisata terutama agen perjalanan berkoordinasi dengan daerah tujuan untuk memastikan kondisi di obyek sekitarnya.
Selain itu memastikan informasi dari BMKG mengenai cuaca pada rute yang hendak dilalui menuju daerah yang ingin dituju wisatawan.
“Tinggal komunikasi dengan daerah yang akan dikunjungi, misalnya ke Tanah Lot, Tabanan, pasti stakeholder seperti ASITA atau agen perjalanan komunikasi,” kata dia.
Tjok Bagus mengakui tak sedikit pula wisatawan terutama wisatawan mancanegara memilih melakukan perjalanan secara langsung tanpa agen perjalanan.
Padahal, memantau pembaharuan informasi terkait cuaca melalui kanal BMKG atau media lainnya tergolong penting saat berwisata.
Di tengah cuaca ekstrem belakangan, Tjok Bagus juga mengimbau pengelola pariwisata mematuhi standar keselamatan dan menurutnya sejauh ini hal tersebut sudah diterapkan.
Seperti di perairan, dimana menurutnya meski ombak tinggi menghantam kapal cepat para pengelola sudah memastikan bahwa mereka dapat berlayar.
“Mereka ada standar pengawasnya, boleh tidak berangkat, sudah ada di pelabuhan seperti di bandara ada navigasi, tidak sembarang pasti ada aturannya apalagi mengajak wisatawan,” pungasknya.
Baca juga:
Terkini Lainnya
- Depok Punya Paspor, Berisi Rute Wisata dan Bisa Distempel
- Wujudkan Golo Mori Labuan Bajo yang Ramah Lingkungan, Sampah Jadi Fokus Utama
- Sistem Subak, Warisan Budaya Dunia yang Jadi Daya Tarik Wisata Desa Jatiluwih
- 15 Wisata Alam di Malang untuk Liburan Nataru yang Berkesan
- 15 Wisata Keluarga di Malang Saat Nataru, Seru dan Edukatif
- Rute Menuju ke Bukit AsLan Bandar Lampung
- Harga Tiket dan Paket di Bukit AsLan
- Kemenpar Promosikan Desa Wisata dalam Ajang Pariwisata Dunia di Vietnam
- Kabupaten Semarang Punya Desa Wisata Terbanyak di Jawa Tengah
- Menikmati Sunrise dan Sunset Spektakuler di Bukit AsLan
- Camping Seru di Bukit AsLan, Fasilitas Lengkap Paket Hemat
- Aston Kartika Grogol Hadirkan Promo untuk Sambut Natal dan Tahun Baru
- Menjelajahi Hutan dengan ATV Forest Adventure di Bukit AsLan
- Kesalahan Saat Pemeriksaan Keamanan Bandara, Awas Bisa Gagal Terbang
- Tarif Mendaki Gunung Fuji Akan Naik Dua Kali Lipat
- Lembah Nirwana Kendal: Daya Tarik, Tiket Masuk, dan Jam Buka
- KAI Optimis Dorong 4,2 Juta Pergerakan ke Jakarta pada Libur Lebaran 2024
- 6 Tips Tidur di Pesawat Jarak Jauh, Pastikan Nyaman dan Nyenyak
- Wisatawan Bisa Main Kano di Kali Sipon Tangerang Setiap Akhir Pekan
- Mengenal Bregada, Prajurit Pengawal Keraton Surakarta