pesonadieng.com

5 Kampung Wisata di Surabaya, Ada Kampung Arab

Tampilan dari rumah HOS Tjokroaminoto di kawasan Peneleh, Surabaya, Jawa Timur, (28/4/2014).
Lihat Foto

 - Kampung Wisata, atau Desa Wisata, adalah sebuah kawasan di mana penduduknya aktif dalam kegiatan sosial dan ekonomi untuk mengembangkan wisata.

Kegiatan ini didasarkan pada potensi daya tarik alam dan buatan, termasuk bangunan cagar budaya, nilai budaya, seni tradisional dan kerajinan.

Surabaya memiliki kekayaan budaya yang terpancar sedikitnya ada di 5 kampung wisatanya. Dilansir dari laman resmi Pemerintah Kota Surabaya, simak rekomendasi desa wisata di Kota Pahlawan tersebut. 

Baca juga:

1. Kampung Jambangan

Sebuah kisah inspiratif tentang transformasi kumuh menjadi asri. Pada tahun 1970-an, Kampung Jambangan diwarnai dengan sampah dan sanitasi yang buruk.

Namun, semangat Sriyatun dan para warga mengubah keadaan. Berkat kegigihan mereka, Kampung Jambangan menjelma menjadi kampung yang bersih dan hijau, bahkan dianugerahi Kalpataru pada tahun 2008.

Inisiatif pengelolaan sampah dan kerajinan tangan menjadi ciri khas kampung ini.

2. Kampung Gundih

Di tengah keramaian Surabaya, Kampung Gundih hadir dengan pesona alamnya yang menyegarkan.

Upaya penghijauan mereka membuahkan hasil, mengantarkan Kampung Gundih meraih penghargaan sebagai kampung terbaik dalam lomba cipta kampung aman pada tahun 2010.

Tak hanya asri, Kampung Gundih juga terkenal dengan jajanan kue basah dan wingkonya yang lezat.

3. Sedekah Bumi Kelurahan Made

Kampung Made menawarkan perpaduan budaya Jawa dan Bali yang unik. Arsitektur rumah bergaya Jawa dengan sentuhan Bali menjadi ciri khasnya.

Kampung ini juga menjadi saksi bisu penghormatan terhadap jasa pejuang I Made Suganda.

Setiap malam Jumat Kliwon, ritual doa bersama dengan perpaduan Hindu dan Islam menjadi tradisi yang masih dilestarikan. Festival ruwat bumi menjadi wujud rasa syukur kepada Tuhan.

4. Kampung Arab

Terletak di Ampel, Surabaya Utara, Kampung Arab menghadirkan suasana Timur Tengah yang kental.

Mayoritas penduduknya berprofesi sebagai pedagang. Dengan menawarkan berbagai macam barang khas Arab seperti pakaian, minyak wangi, peralatan ibadah, dan kurma.

Tradisi Islam dan Arab masih terasa kuat, seperti larangan bagi wanita untuk tampil di depan umum dan hidangan khas nasi kebuli yang masih digemari.

5. Kampung Peneleh

Kampung Peneleh telah resmi menjadi kampung wisata dan menawarkan berbagai daya tarik.

Spot wisata bersejarah seperti kediaman HOS Tjokroaminoto, rumah kelahiran Bung Karno, masjid tertua peninggalan Sunan Ampel, Toko Buku Peneleh, dan makam Belanda menjadi bukti kekayaan sejarahnya.

Perpaduan arsitektur modern dan tradisional menambah pesona kampung ini.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat