pesonadieng.com

Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Masyarakat Diingatkan Cek Kelayakan Bus di Spionam

KNKT dan Dishub serta mekanik Hino lakukan pemeriksaan bangkai bus maut Trans Putera Fajar, Senin (13/5/2024), yang mengalami kecelakaan maut di Ciater, Subang, Jabar, Sabtu (11/4/2024).
Lihat Foto

- Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno mengingatkan pelaku wisata untuk mengecek kesiapan bus pariwisata di laman Spionam sebelum melakukan perjalanan demi memastikan kelayakan dan keamanan bus.

Hal ini disampaikan saat menanggapi insiden kecelakaan bus Pariwisata yang dialami oleh rombongan SMK Lingga Kencana Depok di Jalan Raya Kampung Palasari, Desa Palasari, Ciater, Kabupaten Subang, Jawa Barat, pada Sabtu (11/5/2024) malam.

“Pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif, (serta) asosiasi agen perjalanan untuk cek data di Kementerian Perhubungan, bus-bus mana yang lolos penilaian melalui aplikasi Spionam. Sehingga ini mudah-mudahan tidak terjadi lagi,” kata Sandiaga.

Baca juga: Pemkot Depok Janji Usut Tuntas Insiden Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana di Subang

Pernyataan tersebut disampaikan oleh Sandiaga dalam program The Weekly Brief with Sandi Uno di Gedung Sapta Pesona, Jakarta, Senin (13/5/2024).

 
 
 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh (@kompascom)

Spionam untuk mengecek kelayakan bus

Untuk diketahui, Spionam (Sistem Perizinan Online Angkutan Darat dan Multimoda) merupakan layanan untuk memberikan kemudahan operator dalam mengajukan perizinan di bidang angkutan dan multimoda.

Layanan ini disediakan oleh Kementerian Perhubungan dan bisa diakses melalui laman resmi Spionam.dephub.go.id.

Baca juga: Kecelakaan Subang, Lemahnya Regulasi Pemerintah Mengatur Kelayakan Bus

Di samping itu, Sandi mengatakan saat ini perlu manajemen krisis yang lebih efektif dan komprehensif guna memberikan edukasi serta informasi yang lebih baik kepada pelaku pariwisata.

Menurutnya, insiden kecelakaan bus yang beberapa kali terjadi belakangan bukan disebabkan oleh kegiatan tur wisata, melainkan karena kendala fasilitas transportasi dan sumber daya manusia.

“Yang harus kita sosialisasikan ke SMK maupun organisasi, apa pun itu, bukan hanya studi tur dan sekolah, tapi juga pemesanan kendaraan yang berkaitan dengan transportasi menuju destinasi wisata itu harus dalam kondisi yang andal,” katanya.

Kecelakaan bus pariwisata di Subang

Sebelumnya, dikutip dari (11/5/2024) bus yang mengalami kecelakaan ini merupakan Bus Trans Putera Fajar dengan nomor polisi AD 7524 OG.

Menurut penjelasan Kasi Humas Polres Subang, AKP Yusman, bus pariwisata tersebut melaju dari arah selatan menuju utara.

"Pada saat melaju pada jalan yang menurun, bus oleng ke kanan menabrak kendaraan Feroza dari arah berlawanan,” jelas Yusman.

Mobil derek berusaha mengevakuasi bus yang terlibat kecelakaan di Desa Palasari, Kecamatan Ciater, Kabupaten Subang, Jawa Barat, Sabtu (11/5/2024). Hingga Sabtu (11/5) malam, petugas gabungan dari BPBD, Polri, TNI dan Damkar masih mendata jumlah korban meninggal dunia dan korban luka-luka pada kecelakaan tersebut. ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi Mobil derek berusaha mengevakuasi bus yang terlibat kecelakaan di Desa Palasari, Kecamatan Ciater, Kabupaten Subang, Jawa Barat, Sabtu (11/5/2024). Hingga Sabtu (11/5) malam, petugas gabungan dari BPBD, Polri, TNI dan Damkar masih mendata jumlah korban meninggal dunia dan korban luka-luka pada kecelakaan tersebut.

Akibatnya, bus terguling miring ke kiri dengan posisi ban kiri di atas dan tergelincir, sehingga menabrak tiga kendaraan jenis roda dua yang terparkir di bahu jalan.

Sementara itu bus tersebut terhenti setelah menabrak tiang yang ada di bahu jalan arah Subang menuju Bandung, tepat di depan Masjid As Sa’dah. Akibatnya, para penumpang Bus terpental dari dalam bus ke jalan raya.

Menambahkan dari (13/5/2024), tercatat ada 11 orang tewas, terdiri dari sembilan siswa, satu guru, dan satu warga lokal.

Baca juga: Polisi Tidak Ditemukan Jejak Rem di TKP Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang

Di samping itu, kecelakaan bus ini diduga disebabkan karena rem blong. Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri Irjen Pol Aan Suhanan mengatakan, di tempat kejadian perkara (TKP) tidak ditemukan jejak bekas rem dari bus pariwisata yang kecelakaan pada Sabtu malam itu.

"Jadi kalau kita lihat dari TKP yang ada ini tidak ada jejak rem dari bus tersebut, yang ada itu bekas bannya, ban satu bagian diduga itu ban kanan keadaan miring itu ada beberapa meter di situ kemudian sampai titik terakhir di depan menabrak tiang listrik ini tidak ada jejak rem sama sekali," kata Kakorlantas saat meninjau lokasi dikutip dari siaran pers, Minggu (12/5/2024).

Kendati demikian, menurut Aan, Polisi masih fokus menyelidiki penyebab insiden kecelakaan tersebut.

 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat