Mengenal Rakik-rakik, Tradisi saat Lebaran di Maninjau Sumatera Barat
- Setiap daerah di Indonesia punya cara tersendiri dalam menyambut dan memeriahkan Hari Raya Idul Fitri.
Tak terkecuali di Nagari Maninjau, sebuah desa di tepi Danau Maninjau, Sumatera Barat.
Masyarakat di Nagari Maninjau (nagari: sebutan untuk sebuah desa di Minang), punya tradisi unik dalam memeriahkan momen lebaran, yaitu berupa rakik-rakik.
Baca juga: Sejumlah Tradisi Lebaran Ketupat dari Berbagai Daerah di Indonesia
Rakik atau rakit ialah sebutan untuk perahu yang dibuat dari susunan potongan bambu. Nantinya rakik akan diturunkan dan lalu lalang di Danau Maninjau.
"Rakik-rakik ini memang tradisi setiap tahun, dan acaranya sudah ditunggu-tunggu oleh masyarakat. Jadi tanpa adanya pengumuman dan ajakan pun, orang-orang akan datang untuk melihat," ucap Wali Nagari Maninjau Alfian saat ditemui oleh di Jorong Kukuban, Kamis (20/4/2023).
Kilas balik tradisi rakik-rakik
Alfian menceritakan bahwa rakik-rakik merupakan tradisi yang sudah ada di Maninjau sebelum abad ke-19.
"Rakik-rakik ini sudah ada sebelum abad ke-19, cuma pada saat itu belum ada variasi-variasi yang begitu modern. Dulu hanya ada rakik-rakik tongkang," katanya.
Baca juga: Sejumlah Tradisi Lebaran Berbagai Negara, Ada yang Mirip Indonesia
Rakik-rakik tongkang yaitu rakik-rakik berbentuk seperti sampan kecil yang dirakit dari bambu tanpa ada hiasan.
Namun seiring berjalannya waktu dan pergantian zaman, sejak abad ke-19 hingga saat ini rakik-rakik sudah mengalami banyak perubaahan. Khususnya pada bagian hiasan rakik-rakik yang lebih kekinian.
"Setelah abad ke-19 hingga sekarang, sudah ada variasinya, dikasih obor, ada hiasan berbentuk ornamen bangunan di Minangkabau," kata Alfian.
Beberapa ornamen yang umumnya dilibatkan dalam hiasan rakik-rakik yaitu ornamen Jam Gadang, bungo kambang salapan, rumah gadang, payung, dan carano.
Baca juga: Tradisi Lebaran khas Indonesia, Kenduri Kuburan di Aceh hingga Tradisi Hadrat di Papua
Hiasan yang digunakan pada rakik-rakik, kata Alfian, merepresentasikan adat istiadat dan keagamaan di Minangkabau.
Terkini Lainnya
- Festival Kebudayaan Yogyakarta 2024 Diharapkan Dongkrak Wisata dan Ekonomi
- Kereta Api yang Akan Lintasi Rel Layang Simpang Joglo Solo Saat Sudah Beroperasi
- Rute Kereta Bandara Adi Soemarmo Akan Diubah dari Klaten ke Madiun
- Menhub Sebut Rel Layang Simpang Joglo Solo Beroperasi 1 November 2024
- Grebeg Gunungan Sagara View, dari Hasil Bumi ke Destinasi Wisata Baru
- Palagan Night Carnival, Pesta Kostum Unik di Kabupaten Semarang
- Daftar 30 Kereta Api yang Berangkat dari Stasiun Gambir
- 5 Tempat Wisata Dekat Stasiun Gambir, Bisa Jalan Kaki
- Rail Transit Suite Gambir, Hotel di Dalam Stasiun Gambir
- Sedang di Stasiun Gambir, Ada Fasilitas untuk Mandi dan Titip Barang
- Januari-September 2024, Ada 24 Kapal Pesiar Angkut Turis Asing Masuk TN Komodo
- Rute dan Harga Tiket DAMRI ke Stasiun Gambir, Ada yang dari Bandara Soekarno Hatta
- Patih Gadjah Mada dan Pasukan Majapahit Akan Temui Wisatawan Saat Snorkeling di Bangsring Underwater Banyuwangi
- Cara Check-In Keberangkatan Kereta Api di Stasiun Gambir
- Beli Tiket Kapal Feri Banyuwangi-Bali, Tidak Bisa "Online" di Depan Pelabuhan
- 3 Tips Naik Bus Wisata Gratis Monas-Pantai Maju PIK, Jangan Buru-buru
- Ada Tempat Wisata Wakanda di Sumatera Barat, Seperti Apa?
- Ada Bus Wisata Gratis Monas-Pantai Maju PIK, Khusus Libur Lebaran 2023
- Naik Kereta Jakarta-Bandung Tak Sampai Rp 20.000, Simak 5 Tipsnya
- Wisata Renang Baru di Tangerang, Tiket Mulai Rp 29.000