Pengembangan Bakauheni Harbour City di Lampung, Tempat Wisata Dekat Pelabuhan
![Kawasan Bakauheni Harbour City (BHC), Lampung Selatan.](https://asset.kompas.com/crops/avQryosIvD2DHxfrZgEWpmr5AaU=/0x69:1600x1135/750x500/data/photo/2024/02/26/65dc6efda0051.jpeg)
JAKARTA, - PT Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan Indonesia Ferry (ASDP) tengah mengembangkan Bakauheni Harbour City.
Bakauheni Harbour City yang digadang-gadang menjadi kota wisata baru ini dibangun di atas lahan seluas 160 hektare.
"Sejak dua tahun ini kami mengembangkan Bakauheni Harbour City. Namanya membangun kota baru, tidak bisa setahun-dua tahun, mungkin butuh 10 tahun," ujar Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry, Ira Puspadewi dalam Weekly Brief with Sandiaga Uno, Selasa (16/4/2024).
Baca juga: ASDP Catat Perbedaan Tren Mudik dan Arus Balik Lebaran 2024 Merak-Bakauheni
Bakauheni Harbour City menargetkan wisatawan nusantara (wisnus) yang melintasi penyebrangan Jawa-Sumatera.
Total 20 juta orang yang menyeberang dari Pelabuhan Merak-Bakauheni bisa singgah ke tempat wisata di Lampung ini sebelum menyebrang.
Lihat postingan ini di InstagramSebuah kiriman dibagikan oleh Kompas Travel (@kompas.travel)
"Karena lokasinya cuma lima menit, kalau belum ada jadwal kapal, orang bisa main ke sana. Kami juga sudah mengundang dan mengkurasi UMKM. Sedang disiapkan bundling dengan tiket kapal," jelas Ira.
Perkembangan Bakauheni Harbour City
Sejauh ini, Bakauheni Harbour City sudah membangun distrik satu sebagai kawasan pertama yang diisi oleh Krakatau Park.
Krakatau Park dibangun oleh grup Jatim Park, pengembang tempat rekreasi populer di Kota Batu, Jawa Timur.
Baca juga: ASDP Catat Perbedaan Tren Mudik dan Arus Balik Lebaran 2024 Merak-Bakauheni
Siger Park sebagai pusat komunitas dan kebudayaan juga sudah dibangun di Bakauheni Harbour City.
Kawasan yang dibuat dengan desain siger Lampung ini melambangkan ikon mahkota pengantin perempuan suku Lampung dalam acara pernikahan.
![Ilustrasi - Kondisi dermaga eksekutif Pelabuhan Bakauheni pada puncak arus mudik I Nataru, Sabtu (23/12/2023).](https://asset.kompas.com/crops/M9o81z_2tMoKsixQ9-Y8x0ziNrU=/0x0:0x0/750x500/data/photo/2023/12/24/6587db43397cd.jpg)
"Salah satu yang paling ramai adalah masjidnya. Dengan arsitektur yang sangat baik, menjadi tempat wisata religi baru," kata Ira.
Meski pembangunannya belum sempurna, masih membutuhkan waktu hingga September 2024, tetapi antusiasme pengunjung sudah mulai terlihat.
Baca juga: Festival Sunda di Lampung, Cara Merawat Keberagaman dan Silaturahmi
Bakauheni Harbour City mencatat, ada 15.000 pengunjung dalam satu hari pada malam pergantian tahun lalu.
"Lebaran 2024 kemarin sekitar lebih dari 35.000 orang dalam lima hari yang datang ke sana, serta ada 1.000 masyarakat sekitar yang mendapat pekerjaan baru," ungkap Ira.
Terkini Lainnya
- Kota Lama Surabaya Terus Dikembangkan sampai...
- Wahana Seru yang Ada di Taman...
- Rute Menuju ke Lembah Hijau Bandar...
- Taman Wisata Lembah Hijau Bandar Lampung,...
- Harga Tiket Masuk di Lembah Hijau...
- 12 Tempat Wisata Sejarah di Kota...
- Rute Menuju ke Mahoni Bangun Sentosa
- Harga Tiket Masuk di Mahoni Bangun...
- Santika Indonesia Hotels & Resorts Gelar Santika Fair B2B 2024
- Ada Ekosistem Blibli Tiket, Pelaku Perjalanan Bisa Koleksi Poin
- Rencana Penutupan TN Komodo pada 2025, Kemenparekraf: Komunikasikan Lebih Awal
- Curug Cimarinjung di Geopark Ciletuh Sukabumi: Jam Buka dan Tiket
- 4 Tips ke Puncak Darma, Siapkan Uang Tunai dan Pakai Alas Kaki Nyaman
- Harga Tiket Pendakian Gunung Buthak via Kota Batu
- Nuansa Bening, Tempat Makan "With View" di Selo Boyolali
- Hotel Bernuansa Jawa Hadir di Alam Sutera, Tangerang Selatan
- Fasilitas Shower dan Locker Kini Tersedia di Stasiun Surabaya Gubeng
- Pantai di Spanyol Ini Larang Wisatawan Menguasai Tempat, Awas Bisa Didenda
- Cara Efektif Atasi "Jet Lag" pada Penerbangan Jarak Jauh
- Wisatawan Bisa Berkunjung ke Ruang di Balik Balkon Istana Buckingham Tempat Keluarga Kerajaan Menyapa
- Laut Mediterania Tercemar Mikroplastik, Liburan ke Sana Bisa Malah Tidak Sehat
- Awas Bahaya, Pengunjung Pantai Selatan DIY Jangan Bermain di Area Berbendera Merah
- Desa Wisata Krebet di Bantul Masuk 50 Besar ADWI 2024, Punya Batik Kayu hingga Wisata Alam
- Asita Run 2024 Digelar di Bali Pekan Ini, Terbuka untuk Turis Asing
- Tanggapan Kemenparekraf soal Jam Kerja "Overtime" Sopir Bus Pariwisata
- Vietnam dan China Siap Bangun Jalur Kereta Cepat Sebelum 2030
- 13 Telur Komodo Menetas di Pulau Rinca TN Komodo pada Awal 2024
- Libur Lebaran, Tren Kunjungan Wisatawan di Labuan Bajo Meningkat