6 Taman Nasional di Indonesia yang Dapat Pengakuan UNESCO
- Jika menggemari wisata alam dan petualangan, salah satu destinasi yang wajib dikunjungi di Indonesia adalah taman nasional.
Di taman nasional, wisatawan tidak hanya bisa melihat satwa endemik, tapi juga menjajal berbagai kegiatan. Misalnya, di Taman Nasional Komodo ada aktivitas trekking.
Baca juga: Populasi Komodo di Taman Nasional Komodo Bertambah pada 2023
Selain daya tarik tersebut, sejumlah taman nasional di Indonesia juga diakui oleh UNESCO, salah satu badan khusus di bawah Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang berkontribusi membangung budaya perdamaian, perkembangan berkalnjutan, pengentasan kemiskinan dan dialog interkultural lewat pendidikan, ilmu pengetahuan, budaya, komunikasi, dan informasi.
Berikut beberapa taman nasional di antaranya, dikutip dari laman Indonesia.Travel dan sumber lainnya, Jumat (19/4/2024):
Taman nasional di Indonesia yang diakui UNESCO
1. Taman Nasional Komodo
Taman Nasional Komodo di Nusa Tenggara Timur dan telah diakui sebagai Situs Warisan Alam Dunia (World Nature Heritage Site) oleh UNESCO sejak tahun 1991.
Selain komodo, kawasan ini menjadi rumah bagi beragam satwa liar, termasuk kuda, kerbau liar, rusa, babi hutan jantan, ular, monyet, dan berbagai jenis burung.
Selain itu, kehidupan lautnya membuat Taman Nasional Komodo jadi destinasi yang wajib dikunjungi para pencinta alam dan petualangan.
Baca juga:
- 4 Wisata di Taman Nasional Meru Betiri, Ada Tempat Penyu Bertelur
- Elang Jawa Usia 3 Tahun Dilepasliarkan di Taman Nasional Baluran
2. Taman Nasional Ujung Kulon
Dilansir dari laman Kantor Delegasi Tetap Republik Indonesia untuk UNESCO, Taman Nasional Ujung Kulon di Banten masuk daftar Warisan Alam Dunia UNESCO sejak tahun 1991.
Kawasan ini menjadi lokasi konservasi bagi badak jawa yang terancam punah.
Pulau Panaitan, Handeleum, dan Peucang adalah tempat wisata utama yang bisa dikunjungi di kawasan ini.
Baca juga:
- 6 Pesona Taman Nasional Ujung Kulon Banten, Habitat Badak Bercula Satu
- 9 Tempat Wisata di Taman Nasional Ujung Kulon yang Bisa Dikunjungi
3. Taman Nasional Tanjung Puting
Berlokasi di Kalimantan Tengah, Taman Nasional Tanjung Puting pada awalnya ditujukan sebagai cagar alam dan suaka margasatwa tahun 1936.
Pada tahun 1977, Suaka Margasatwa Tanjung Puting masuk dalam daftar Cagar Biosfer UNESCO di Indonesia. Selanjutnya pada tahun 1984, suaka margasatwa ini memperoleh status taman nasional.
Beragam ekosistem bisa dijumpai di taman nasional ini, mulai dari hutan hujan, hutan bakau, sampai hutan rawa air tawar.
Satwa endemik di kawasan ini adalah orangutan, ditambah aneka satwa lainnya, antara lain monyet merah, kucing liar, bekantan, dan beruang.
Baca juga: 5 Pesona Tanjung Puting Kalimantan, Konservasi Orangutan Terbesar di Dunia
Terkini Lainnya
- Ada 4 Unit "Water Station" Gratis di Stasiun Malang, Pas untuk Penumpang yang Kehausan
- BiosfeRun Ajak 1.000 Pelari Jadi Duta Pariwisata Hijau di Perbukitan Menoreh
- Festival Kebudayaan Yogyakarta 2024 Diharapkan Dongkrak Wisata dan Ekonomi
- Kereta Api yang Akan Lintasi Rel Layang Simpang Joglo Solo Saat Sudah Beroperasi
- Rute Kereta Bandara Adi Soemarmo Akan Diubah dari Klaten ke Madiun
- Menhub Sebut Rel Layang Simpang Joglo Solo Beroperasi 1 November 2024
- Grebeg Gunungan Sagara View, dari Hasil Bumi ke Destinasi Wisata Baru
- Palagan Night Carnival, Pesta Kostum Unik di Kabupaten Semarang
- Daftar 30 Kereta Api yang Berangkat dari Stasiun Gambir
- 5 Tempat Wisata Dekat Stasiun Gambir, Bisa Jalan Kaki
- Rail Transit Suite Gambir, Hotel di Dalam Stasiun Gambir
- Sedang di Stasiun Gambir, Ada Fasilitas untuk Mandi dan Titip Barang
- Januari-September 2024, Ada 24 Kapal Pesiar Angkut Turis Asing Masuk TN Komodo
- Rute dan Harga Tiket DAMRI ke Stasiun Gambir, Ada yang dari Bandara Soekarno Hatta
- Patih Gadjah Mada dan Pasukan Majapahit Akan Temui Wisatawan Saat Snorkeling di Bangsring Underwater Banyuwangi
- Rangkaian Acara Perayaan Tri Suci Waisak 2024 di Candi Borobudur
- 2568 Lampion Akan Dilepas di Festival Lampion Waisak Nasional 2024
- Cara Beli Tiket Festival Lampion Waisak 2024 di Candi Borobudur
- 20 Bandara Terbaik di Dunia 2024, Changi Turun Peringkat
- Antisipasi Overtourism, Hotel Baru Dilarang Berdiri di Amsterdam