Destinasi Wisata di Jepang Ini Akan Tarik Pajak ke Turis untuk Pembangunan
- Ada satu destinasi wisata di Jepang, yakni Koyasan. Tempat ini merupakan kota kecil yang dikenal sebagai tempat ziarah umat Buddha. Lokasinya ada di Prefektur Wakayama, Jepang.
Meskipun tidak terlalu luas dan populasinya kurang dari 3.000 jiwa, kota ini ternyata menerima hampir 1,4 juta wisatawan pada tahun lalu.
Mengutip dari laman Soranews24, Kamis (25/04/2024), Koyasan memiliki 117 kuil besar dan kecil yang menjadi daya tarik utama bagi para pengunjung.
Baca juga: Ke Jepang, Menhub Akan Bahas MRT Jakarta hingga Pelabuhan Patimban
Dalam beberapa tahun terakhir, berbagai pembangunan telah dilakukan di sini, termasuk pendirian Museum Digital Koyasan.
Daya tarik utama Koyasan adalah kompleks kuil yang telah berdiri selama lebih dari seribu tahun. Para peziarah dan penjelajah alam telah mendaki jalan setapak yang menghubungkannya sejak zaman dahulu.
Lihat postingan ini di InstagramSebuah kiriman dibagikan oleh Kompas Travel (@kompas.travel)
Pada tahun 2004, UNESCO menetapkan "Situs Suci dan Rute Ziarah di Pegunungan Kii" sebagai Situs Warisan Dunia yang semakin meningkatkan minat wisatawan mancanegara maupun domestik.
Namun, lonjakan jumlah pengunjung tidak diimbangi dengan pertumbuhan jumlah penduduk. Saat ini, kota Koya hanya memiliki sekitar 2.600 penduduk, turun drastis dari 9.000 orang sekitar 50 tahun yang lalu, mengutip soranews24, Kamis (25/04/2024)
Baca juga: Kemenparekraf Tanggapi Turis Indonesia yang Rusak Pohon Sakura di Jepang
Dengan meningkatnya beban infrastruktur akibat kunjungan wisatawan, wali kota Yoshiya Hirano menyatakan bahwa pendapatan pajak saat ini tidak mampu mempertahankan infrastruktur kota.
Pajak wisatawan untuk pembangunan
Sebagai respons terhadap masalah ini, pemerintah setempat merencanakan untuk memberlakukan pajak khusus bagi para pengunjung. Rencana ini mengikuti langkah serupa yang telah diterapkan di tempat-tempat wisata populer lainnya di Jepang.
Saat ini, wisatawan memang bisa berkontribusi untuk ekonomi Koyasan dengan berbelanja suvenir maupun makanan. Namun, itu tidak cukup.
Banyak wisatawan hanya mengunjungi kota ini dalam satu hari perjalanan dan kembali ke kota-kota besar untuk menginap, sehingga kontribusi ekonomi mereka terhadap Koyasan menjadi minim.
Wali kota Hirano menegaskan bahwa rencana pengenaan pajak pengunjung bukanlah untuk mengusir para pengunjung, melainkan untuk memastikan keberlanjutan Koyasan.
Baca juga: 10 Kuil Populer di Jepang Menurut Turis Asing
Rincian pajak tersebut masih dalam tahap pembahasan. Namun rencananya akan mulai diberlakukan pada musim semi 2028.
Dengan langkah ini, diharapkan bahwa kota Koyasan dapat mempertahankan pesonanya sebagai tempat ziarah yang indah sambil tetap menjaga keberlangsungan infrastruktur kota.
Terkini Lainnya
- Destinasi Wisata di Jepang Ini Akan Tarik Pajak ke Turis untuk Pembangunan
- 6 Wisata Curug di Subang yang Wajid Dikunjungi
- Saran Suvenir untuk dibeli, Menurut Pakar Perjalanan
- Sandiaga Promosikan Keindahan Parapuar Labuan Bajo, Upaya Tarik Investor
- 4 Wisata Sekitar Pantai Dewaruci Jatimalang Purworejo
- Pengalaman ke Jembatan Kaca Tangerang, Bisa Lihat Sungai Cisadane
- Rute Menuju ke Pantai Dewaruci Jatimalang Purworejo
- Pantai Dewaruci Jatimalang Purworejo, Foto dengan Patung 6 Meter
- Desa Wisata Minim Kunjungan, Astindo: Butuh Pendampingan
- 5 Toko Oleh-oleh di Purworejo Jawa Tengah, Banyak Pilihannya
- 5 Tempat Wisata di Bali Disiapkan untuk Delegasi World Water Forum
- 8 Tips Mendaki Gunung Prau yang Aman untuk Pemula
- Fenomena Pemesanan Hotel 2024, Website Vs OTA
- 6 Tips Menginap Hemat di Hotel, Nyaman di Kantong dan Pikiran
- Tren Pariwisata Domestik 2024, Hidden Gems Jadi Primadona
- Milan di Italia Larang Masyarakat Pesan Makanan Malam Hari
- BaliSpirit Festival 2024 Targetkan Partisipasi 3.000 Turis Asing
- Sertifikasi Halal di 3.000 Desa Wisata Dipercepat hingga Oktober 2024
- Pengalaman ke Desa Wisata Koto Kaciak, Coba Panen Madu Lebah Galo-Galo
- 6 Wisata Curug di Subang yang Wajid Dikunjungi