Sertifikasi Halal di 3.000 Desa Wisata Dipercepat hingga Oktober 2024
- Percepatan sertifikasi halal produk makanan dan minuman di 3.000 desa wisata tahap pertama ditargetkan tercapai pada Kamis (17/10/2024) mendatang dalam rangka Wajib Halal Oktober (WHO) 2024.
Kepala Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJH), Muhammad Aqil Airham mengatakan, upaya ini guna mendukung pertumbuhan ekonomi kreatif pelaku UMKM (usaha mikro, kecil, menengah) di desa wisata.
Baca juga: Menparekraf: Perputaran Uang Wisata Halal Berpotensi Naik 25 Persen
"Di samping itu juga untuk memberikan perlindungan konsumen agar merasa aman, nyaman, dan tenang karena daerah wisatanya sudah ada pusat kuliner atau restoran yang mendapatkan sertifikasi halal," kata Aqil dalam Weekly Press Briefing, Senin (22/4/2024).
Sebelumnya, tahap pertama kewajiban sertifikasi halal makanan dan minuman sudah dimulai sejak tahun Oktober 2019 lalu, tepatnya Kamis (17/10/2019).
Adapun Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) mencatat lebih dari 6.000 desa wisata di seluruh Indonesia.
Bila percepatan sertifikasi halal ini tercapai, setidaknya hampir setengah jumlah desa wisata di Indonesia bisa menjadi destinasi ramah muslim.
Aqil menekankan, sertifikasi halal makanan dan minuman bukan hanya berkaitan dengan isu agama.
"Memang halal itu adalah terminologi agama, tetapi dalam konteks ini halal itu juga berkaitan dengan kebersihan, kesehatan, mutu, dan kualitas sebuah produk," jelas Aqil.
Produk makanan dan minuman halal juga bisa meningkatkan nilai tambah dalam segi bisnis, seperti disampaikan Aqil.
"Peringkat kita dari State Global Islamic Economy Report (SGIE) 2023 lalu naik dari nomor empat menjadi nomor tiga, di mana kontributor tertingginya adalah halal food," tutur dia.
Baca juga:
Terkini Lainnya
- Desa Wisata Koto Kaciak: Lokasi, Jam...
- Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep...
- Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata...
- Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto...
- 4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak,...
- Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga...
- Rute ke Desa Wisata Koto Kaciak,...
- 4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata...
- Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel
- 4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan
- 3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga
- Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB
- Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000
- Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat
- 4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor
- Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi
- Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D
- Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting
- 8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek
- Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya
- 8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok
- Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau
- 10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus
- Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen
- Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang
- Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024
- 4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari
- Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya