Sertifikasi Halal di 3.000 Desa Wisata Dipercepat hingga Oktober 2024
![Ilustrasi kuliner Indonesia.](https://asset.kompas.com/crops/OTRIozyIWN9PXB0_u0sxFu8gng8=/0x0:1280x853/750x500/data/photo/2021/08/31/612e1a97723f0.jpeg)
- Percepatan sertifikasi halal produk makanan dan minuman di 3.000 desa wisata tahap pertama ditargetkan tercapai pada Kamis (17/10/2024) mendatang dalam rangka Wajib Halal Oktober (WHO) 2024.
Kepala Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJH), Muhammad Aqil Airham mengatakan, upaya ini guna mendukung pertumbuhan ekonomi kreatif pelaku UMKM (usaha mikro, kecil, menengah) di desa wisata.
Baca juga: Menparekraf: Perputaran Uang Wisata Halal Berpotensi Naik 25 Persen
"Di samping itu juga untuk memberikan perlindungan konsumen agar merasa aman, nyaman, dan tenang karena daerah wisatanya sudah ada pusat kuliner atau restoran yang mendapatkan sertifikasi halal," kata Aqil dalam Weekly Press Briefing, Senin (22/4/2024).
Sebelumnya, tahap pertama kewajiban sertifikasi halal makanan dan minuman sudah dimulai sejak tahun Oktober 2019 lalu, tepatnya Kamis (17/10/2019).
Adapun Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) mencatat lebih dari 6.000 desa wisata di seluruh Indonesia.
Bila percepatan sertifikasi halal ini tercapai, setidaknya hampir setengah jumlah desa wisata di Indonesia bisa menjadi destinasi ramah muslim.
![Ragam kuliner Indonesia yang menggugah selera](https://asset.kompas.com/crops/O3kKNUL06rj-5sU-mzhYwvJpcS4=/44x8:1000x645/750x500/data/photo/2019/12/18/5df9e59f4c8b0.jpg)
Aqil menekankan, sertifikasi halal makanan dan minuman bukan hanya berkaitan dengan isu agama.
"Memang halal itu adalah terminologi agama, tetapi dalam konteks ini halal itu juga berkaitan dengan kebersihan, kesehatan, mutu, dan kualitas sebuah produk," jelas Aqil.
Produk makanan dan minuman halal juga bisa meningkatkan nilai tambah dalam segi bisnis, seperti disampaikan Aqil.
"Peringkat kita dari State Global Islamic Economy Report (SGIE) 2023 lalu naik dari nomor empat menjadi nomor tiga, di mana kontributor tertingginya adalah halal food," tutur dia.
Baca juga:
Terkini Lainnya
- Desa Wisata Pulo Sibandang di Sumatera...
- Desa Wisata Krebet di Bantul Masuk...
- Desa Wisata Osing Kemiren di Banyuwangi,...
- Desa Wisata Patakbanteng di Wonosobo, Tak...
- Penglipuran Village Festival Digelar sampai 7...
- Korea Selatan Targetkan 300.000 Turis Indonesia...
- Pakar Ungkap Alasan Pariwisata Indonesia Kalah...
- Desa Wisata Jatimulyo di Kulon Progo...
- Santika Indonesia Hotels & Resorts Gelar Santika Fair B2B 2024
- Ada Ekosistem Blibli Tiket, Pelaku Perjalanan Bisa Koleksi Poin
- Rencana Penutupan TN Komodo pada 2025, Kemenparekraf: Komunikasikan Lebih Awal
- Curug Cimarinjung di Geopark Ciletuh Sukabumi: Jam Buka dan Tiket
- 4 Tips ke Puncak Darma, Siapkan Uang Tunai dan Pakai Alas Kaki Nyaman
- Harga Tiket Pendakian Gunung Buthak via Kota Batu
- Nuansa Bening, Tempat Makan "With View" di Selo Boyolali
- Hotel Bernuansa Jawa Hadir di Alam Sutera, Tangerang Selatan
- Fasilitas Shower dan Locker Kini Tersedia di Stasiun Surabaya Gubeng
- Pantai di Spanyol Ini Larang Wisatawan Menguasai Tempat, Awas Bisa Didenda
- Cara Efektif Atasi "Jet Lag" pada Penerbangan Jarak Jauh
- Wisatawan Bisa Berkunjung ke Ruang di Balik Balkon Istana Buckingham Tempat Keluarga Kerajaan Menyapa
- Laut Mediterania Tercemar Mikroplastik, Liburan ke Sana Bisa Malah Tidak Sehat
- Awas Bahaya, Pengunjung Pantai Selatan DIY Jangan Bermain di Area Berbendera Merah
- Desa Wisata Krebet di Bantul Masuk 50 Besar ADWI 2024, Punya Batik Kayu hingga Wisata Alam
- Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen
- Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang
- Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024
- 4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari
- Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya