Balikpapan Bisa Jadi Pendukung IKN Nusantara untuk Sektor MICE
![Angin sepoi-sepoi dan gemerlap lampu kota dari rooftop menambah syahdu suasana pesta ulang tahun. Letak Swiss-Belinn Balikpapan yang berada di tengah kota menjadi nilai tambah sehingga mudah dijangkau oleh tamu-tamu.](https://asset.kompas.com/crops/kLy3HAFK7f7wv4tkO_pOYCMe6R8=/0x0:780x520/750x500/data/photo/2023/11/08/654b3803636e3.jpg)
JAKARTA, - Ibu Kota Nusantara (IKN) disiapkan menjadi pusat pemerintahan Indonesia baru menggantikan Jakarta.
Pembangunan rumah dinas hingga hotel-hotel sudah dimulai di IKN. Begitu juga dengan perpindahan bertahap.
Baca juga: Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama
Terkait sektor MICE (Meetings, Incentives, Conventions, Exhibitions), Balikpapan di Kalimantan Timur disebut lebih siap dan bisa menjadi pendukung IKN.
"Secara infrastruktur, Balikpapan lebih siap ya. Posisi ke bandara lebih dekat, penerbangan semuanya sudah ke sana. Lebih siap sebagai pendukung IKN," kata Ketua Umum Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), Haryadi Sukamdani saat ditemui usai acara diskusi di Deal with Ascott, Jumat (26/4/2024).
Baca juga:
- Super Air Jet Buka Rute Pontianak-Balikpapan-Makassar Mulai 24 Januari 2024
- Itinerary Seharian di Kawasan IKN, Bisa ke Mana Saja?
/Krisda Tiofani Diskusi bertajuk The Future of MICE, After IKN dalam Deal with Ascott di Vertu Harmoni Jakarta pada Jumat (26/4/2024).
Menurutnya, masih butuh waktu lama untuk mengembangkan infrastruktur di IKN sebagai destinasi MICE.
Lama pengembangannya juga belum bisa dipastikan. Yang jelas, menurutnya, tidak bisa selesai dalam waktu dekat.
"Kalau bicara MICE, hotel, maka yang jadi pendukung IKN tetap Balikpapan karena semuanya sudah ada, termasuk penduduknya," ucap dia.
Peningkatan kegiatan MICE di Balikpapan bisa dilihat dari okupansi hotel-hotel di kota ini yang mencapai 80 persen sejak pembangunan IKN.
"Orang lebih memilih stay di Balikpapan, mondar-mandir di titik nol, ketimbang stay di sana (IKN)," ungkap Haryadi.
Baca juga:
Terkini Lainnya
- Capaian Pergerakan Wisnus Turun 17,14 Persen...
- Dana Kepariwisataan Ditargetkan Rampung Agustus 2024
- Korea Selatan Targetkan 300.000 Turis Indonesia...
- Kota Lama Surabaya Terus Dikembangkan sampai...
- 3 Cara Bangun Pariwisata Indonesia Berkelanjutan...
- Australia Jadi Fokus Utama Kemenparekraf Gaet...
- 12 Tempat Wisata Sejarah di Kota...
- Punya Banyak Situs Rohani, Flores Ditargetkan...
- Taman Safari Prigen Punya Rekreasi Baru, Bisa Nikmati Panorama Hutan
- Harga Sepeda Gunung Capai Rp 100 Juta, Apa Alasannya?
- Jeju Air dan Batik Air Malaysia Buka Rute ke Indonesia, Bantu Capai Target Kunjungan Turis Asing
- 3 Maskapai Buka Penerbangan Internasional ke Indonesia per Agustus, Ada Jeju Air
- Harga Tiket Pesawat Ditargetkan Turun Sebelum Oktober 2024
- 3 Bangunan di Sukabumi Diajukan Jadi Cagar Budaya
- Santika Indonesia Hotels & Resorts Gelar Santika Fair B2B 2024
- Ada Ekosistem Blibli Tiket, Pelaku Perjalanan Bisa Koleksi Poin
- Rencana Penutupan TN Komodo pada 2025, Kemenparekraf: Komunikasikan Lebih Awal
- Curug Cimarinjung di Geopark Ciletuh Sukabumi: Jam Buka dan Tiket
- 4 Tips ke Puncak Darma, Siapkan Uang Tunai dan Pakai Alas Kaki Nyaman
- Harga Tiket Pendakian Gunung Buthak via Kota Batu
- Nuansa Bening, Tempat Makan "With View" di Selo Boyolali
- Hotel Bernuansa Jawa Hadir di Alam Sutera, Tangerang Selatan
- Fasilitas Shower dan Locker Kini Tersedia di Stasiun Surabaya Gubeng
- 5 Kota dengan Potensi Wisata MICE Tertinggi di Indonesia Menurut PHRI
- Air Terjun Dolo: Pesona Alam Lereng Gunung Wilis di Kabupaten Kediri
- Pemerintah Kota Bangkok Keluarkan Peringatan Panas Ekstrem
- Angkringan Puncak Bibis, Angkringan dengan Sentuhan Modern
- Angkringan Timbangan Tebu di Yogyakarta yang Hits dan Wajib Dikunjungi