Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Siapkan Wisata Pagi dan Malam
- Tempat wisata luar ruangan di Thailand mengalami hambatan akibat cuaca panas yang tak kunjung reda akibat gelombang panas.
Para turis cenderung tinggal di dalam ruangan, hal ini menjadi perhatian serius bagi Otoritas Pariwisata Thailand (TAT) yang siap mempromosikan wisata pagi dan malam hari guna menstabilkan pasar pariwisata.
Wuthichai Luangamornlert, kepala eksekutif Siam Park City Group, operator Siam Amazing Park, menyatakan bahwa cuaca panas ekstrem telah membuat minat masyarakat untuk berada di luar ruangan menurun, melansir dari Bangkokpost, Senin (6/05/2024).
Baca juga: Siaga Suhu Panas, Petugas Patroli di Pantai Bangka Belitung
Akibatnya, jumlah pengunjung di taman airnya mengalami penurunan kunjungan sebesar 5-10 persen dalam minggu ini.
Menurut Wuthichai, pengeluaran tamu juga turun sebesar 10 persen. Hal ini disebabkan pengunjung yang merasa kurang yakin terhadap kondisi ekonomi saat ini dan lonjakan biaya hidup, terutama tagihan listrik.
Lihat postingan ini di InstagramSebuah kiriman dibagikan oleh (@kompascom)
Pasar pariwisata menjadi lemah setelah liburan Tahun Baru Imlek karena suhu rata-rata meningkat dengan cepat.
Selama perayaan Songkran, terjadi penurunan 10 persen dalam lalu lintas pengunjung di taman nasional dibanding tahun sebelumnya.
"Kami melihat lebih banyak warga lokal yang memilih untuk pergi ke pusat perbelanjaan ber-AC selama akhir pekan daripada mengunjungi taman air kami karena cuacanya terlalu panas untuk berada di luar ruangan pada siang hari," ujar Wuthichai.
Baca juga: Tips Mencegah Dehidrasi dan Heatstroke Saat Cuaca Panas
Ia juga menambahkan bahwa pasar ini menantang bagi operator pariwisata karena biaya operasional mereka telah meningkat 10-20 persen sejak awal tahun, sebagian besar disebabkan oleh biaya energi dan tenaga kerja.
Siam Amazing Park telah beradaptasi dengan menggunakan tenaga surya sebagai salah satu solusi.
Gencarkan pariwisata pagi dan malam
Somradee Chitchong, wakil gubernur untuk pemasaran domestik di TAT, mengatakan bahwa badan tersebut akan mengalihkan fokusnya pada kampanye promosi ke pariwisata di pagi dan malam hari untuk menghindari cuaca yang sangat panas di siang hari.
Cuaca yang terik telah membuat warga Thailand enggan untuk bepergian, terutama para manula.
Banyak dari mereka yang menghindari tempat-tempat di luar ruangan, seperti kuil, dan memilih untuk melakukan aktivitas di dalam ruangan atau lokasi wisata dengan udara sejuk, seperti air terjun.
Untuk merangsang pendapatan bagi operator lokal yang kehilangan pendapatan karena cuaca, TAT berencana untuk mempromosikan kegiatan yang lebih cocok untuk pagi, sore dan malam hari, seperti berlari, mendayung perahu atau mengamati bintang.
Baca juga: Suhu Panas di Indonesia, Terjadi Sampai Kapan?
Selain itu, TAT juga berencana untuk meningkatkan pasar selama musim hujan, terutama di wilayah Utara dan Timur Laut, untuk kompensasi kerugian akibat kabut asap beracun PM2.5 yang bertahan lebih lama dari yang diperkirakan di daerah-daerah ini.
Dengan langkah-langkah tersebut, diharapkan pariwisata Thailand dapat tetap berkembang meskipun terhambat oleh kondisi cuaca ekstrem.
Terkini Lainnya
- Eropa Dilanda Musim Panas Ekstrem, Pariwisata...
- Musim Panas Ekstrem di Eropa Makin...
- Pekan Food dan Travel Thailand Digelar...
- Malam Satu Suro, Lebih dari 19.000...
- Cuaca Ekstrem di Gunung Gede Pangrango,...
- Kekeringan Ekstrem Landa Sisilia di Italia,...
- Kapan Waktu yang Tepat untuk Naik...
- Musim Kemarau Jadi Waktu Terbaik ke...
- Rute ke Pameran Flona 2024 Naik KRL, MRT, dan Transjakarta
- 4 Tips Wisata ke Thailand dengan Travel Agent, Sesuaikan Bujet
- Rute ke Museum Layang-layang Indonesia di Jakarta Naik MRT
- 4 Tips Wisata ke Thailand untuk Pertama Kali, Eksplor Bangkok
- Museum Layang-layang Indonesia: Lokasi, Jam Buka, dan Harga Tiket
- Cuaca Ekstrem di Gunung Gede Pangrango, Pendaki Diimbau Bawa Selimut Thermal
- Hotel di Jakarta Selatan Rayakan Hari Anak Nasional dengan Tema '90-an
- Sejarah Museum Wayang Kota Tua, Dulunya Gereja Pertama di Batavia
- Demo Anti-Pariwisata Terjadi Lagi di Spanyol, Kali Ini di Mallorca
- Komunitas Bikepackers, Bertualang dengan Sepeda yang Hadir di 10 Kota
- Pelaku Wisata Tolak Wacana Penutupan Reguler Taman Nasional Komodo
- Tarif Masuk Venesia Sukses Hasilkan Rp 42,8 Miliar dan Kurangi Wisatawan
- Hari Anak Nasional, Jagat Satwa Nusantara TMII Tawarkan Promo Buy 1 Get 1
- Rute ke Nuansa Bening, Tempat Makan With View di Selo Boyolali
- Taman Safari Prigen Punya Rekreasi Baru, Bisa Nikmati Panorama Hutan
- Siaga Suhu Panas, Petugas Patroli di Pantai Bangka Belitung
- Layanan Shower and Locker Dekat Malioboro, Personelnya Bakal Ditambah Saat "Long Weekend"
- Cara ke Museum Batik Indonesia Naik Transjakarta dan LRT
- Museum Batik Indonesia: Lokasi, Jam Buka, dan Harga Tiket Masuk 2024
- 3 Destinasi Wisata Unggulan Arab Saudi, Kunjungi Museum Bersejarah