Bali Maritim Tourism Hub, Gerbang Penghubung Pariwisata di Indonesia Timur
- Proyek pembangunan Bali Maritim Tourism Hub atau BMTH diproyeksikan akan menjadi gerbang penghubung jalur pariwisata di Indonesia bagian timur.
“Banyak permintaan itu ke Lombok, Labuan Bajo, sama ke Raja Ampat. Tapi tidak menutup kemungkinan juga ke Belitung, Bintan, daerah Maluku, Maluku Utara, dan lain-lain,” kata Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno saat ditemui awak media di Gedung Sapta Pesona, Jakarta, Senin (13/5/2024).
Ia menambahkan, fokus BMTH nantinya akan fokus ke pengoperasian kapal pesiar dan kapal layar.
Baca juga: Ke Bali dan Labuan Bajo Sebelum Fansign, Ji Chang Wook: Bisakah Saya Kembali ke Sana?
Namun yang terpenting, kata Sandi, Indonesia bisa memasok air, bahan bakar, serta kebutuhan seperti makanan dan infrastruktur untuk kapal pesiar tersebut.
Sehingga, tambahnya, akan menggiatkan ekosistem pariwisata dan aspek layanan untuk kebutuhan perbaikan.
Lihat postingan ini di InstagramSebuah kiriman dibagikan oleh Kompas Travel (@kompas.travel)
“Dampak ekonomi itu sangat besar, dan kemarin kita sudah rakor di tempat Pak Luhut, di Kemenkomarves dan akan dilanjutkan minggu ini rakor lanjutan di Bali untuk menindaklanjuti Marine Tourism Hub tersebut,” katanya.
Gerbang pariwisata Indonesia timur
Menambahkan dari laman Kompas.id (13/5/2024) kehadiran BMTH sebagai gerbang penghubung jalur pariwisata domestik dan internasional diharapkan turut merangsang peningkatan aksesibilitas destinasi wisata di Indonesia timur.
Sehingga, efek domino dari pengoperasian BMTH tidak hanya dirasakan oleh Bali, tetapi juga semua wilayah lain di Tanah Air.
Sebagai informasi, BMTH merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) yang ditargetkan rampung dibangun dan mulai beroperasi pada September 2024.
Pengembangan dan pengelolaan BMTH nantinya dilakukan oleh PT Pelabuhan Indonesia (Persero) sebagai pengelola Pelabuhan Benoa. Lokasinya ada di kawasan Pelabuhan Benoa, Denpasar, Bali.
Baca juga: Penelitian Baru, Ada Pola Pergerakan Pari Manta Karang di Raja Ampat
Cetak biru proyek pembangunan BMTH memperlihatkan bahwa kawasan dibangun untuk mengintegrasikan sektor pariwisata, pelabuhan, dan pusat hiburan.
BMTH nantinya akan mengintegrasikan berbagai fasilitas maritim, seperti terminal kapal pesiar, yacht, dan kapal pengangkut gas alam cair.
Terkini Lainnya
- Bikin Visa Amerika Serikat Kini Bisa Lewat VFS Global
- Keliling Hamparan Persawahan di Menoreh View, Ini Harga Sewa Sepeda hingga ATV
- Usai Kebakaran, Katedral Notre Dame di Paris Akan Buka Lagi pada 7 Desember 2024
- Kolintang Resmi Diakui UNESCO sebagai Warisan Budaya Takbenda
- Italia Larang Kotak Kunci dan Sistem Check-in Mandiri di Penginapan
- Kala Dubes Perancis Terpukau dengan Kereta Wisata Ambarawa...
- Kemenpar Targetkan 1,08 Miliar Pergerakan Wisatawan Nusantara 2025
- Kementerian Pariwisata Optimistis Gaet hingga 18 Juta Turis Asing 2025
- Situs Patiayam Diusulkan Jadi Cagar Budaya Nasional
- 4 Rekomendasi Destinasi Wisata untuk Liburan Hemat Akhir Tahun
- Jagat Satwa Nusantara TMII Gelar Kampanye Save Wildlife, Save The Future
- Candi Gedongsongo Semarang Jadi Favorit Turis Asing Penumpang Kapal Pesiar
- Jadwal DAMRI Bandara Kualanamu ke Medan Fair Terbaru, mulai 04.00 WIB
- Sejarah Reog Ponorogo yang Masuk Warisan Budaya Takbenda UNESCO
- 4 Tips Cerdas Hemat Budget Liburan ke Luar Negeri
- Banyak Kasus Pungutan Parkir Liar di Tempat Wisata, Digitalisasi Tiket Parkir Jadi Solusi
- Ramai soal Video Pejabat Ajak Turis Korea Selatan Mampir ke Hotel, Ini Kata Sandiaga
- Cuaca Cerah, Wisata Lembah Oya Kedungjati di Bantul Sudah Buka Lagi
- Imbas Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Sandiaga Berharap Potensi Studi Tur Tidak Berkurang
- Ngargoyoso Waterfall, Wisata Air Terjun Baru di Karanganyar