Itinerary Seharian di Museum Taman Prasasti, Bisa Ngapain Aja?
![Museum Taman Prasasti Jakarta, Jakarta Pusat, Rabu (1/11/2023).](https://asset.kompas.com/crops/ttJ9WE8xsqjTv-e3rQURYTjFlo8=/0x231:4032x2919/750x500/data/photo/2023/11/02/65436a1a9bcba.jpg)
JAKARTA, - Jika akhir pekan ini berencana liburan di daerah Jakarta Pusat, menyambangi Museum Taman Prasasti dan beberapa tempat wisata di dekatnya bisa jadi pilihan.
Pasalnya, lokasi Museum Taman Prasasti cukup strategis dan dekat dengan tempat wisata sejarah, seperti museum dan Monumen Nasional (Monas).
Baca juga:
- 5 Wisata Dekat Museum Taman Prasasti, Bisa Jalan Kaki
- Sejarah Berdirinya Museum Taman Prasasti, Bekas Makam Kuno Belanda
Kamu juga bisa memaksimalkan waktu liburmu dengan cara menyusun rencana perjalanan atau itinerary sebelum berangkat.
Jika baru pertama kali datang dan bingung hendak ke mana, merangkum itinerary seharian di Museum Taman Prasarti yang bisa dijadikan sebagai salah satu acuan.
Itinerary seharian di Museum Taman Prasasti
1. Berangkat naik TransJakarta
Berkunjung ke Museum Taman Prasasti bisa dimulai dengan naik Transjakarta ke Halte Monas.
Bus Transjakarta yang melayani penumpang di Halte Monas yaitu Transjakarta koridor 1 (Kali Besar Barat-Blok M), koridor 1A (Pantai Maju-Balai Kota), koridor 2 (Monas-Pulo Gadung), koridor 3 (Monas-Kalideres), koridor 5C (PGC-Juanda), dan koridor 7F (Kampung Rambutan-Juanda).
Jarak dari Halte Monas ke Museum Taman Prasasti sekitar 700 meter. Setelah keluar dari halte, perjalanan bisa dilanjutkan dengan menyusuri trotoar Jalan Medan Merdeka Barat di depan Museum Nasional.
Jalan kaki menuju museum dari halte membutuhkan waktu sekitar 12 menit.
2. Berkunjung ke Museum Taman Prasasti
Museum Taman Prasasti bisa dikunjungi mulai pukul 09.00 WIB. Jika kamu sampai di lokasi sebelum museum dibuka, kamu bisa melipir ke sejumlah warung makan di dekat Museum Taman Prasasti untuk sarapan.
Letak warung-warung tersebut tidak jauh dari gerbang masuk museum. Dari depan museum, kamu bisa belok kiri menyusuri trotoar dan akan menemukan beberapa warung makan yang ada.
Sebelum masuk museum, pengunjung wajib membeli tiket dahulu. Tarif tiketnya dibanderol mulai dari Rp 2.000 untuk anak-anak, mulai dari Rp 3.000 untuk mahasiswa, dan mulai dari Rp 5.000 untuk umum.
Baca juga: 11 Koleksi Budaya Pemakaman di Indonesia di Museum Taman Prasasti
![Museum Taman Prasasti, salah satu tempat bersejarah di Jakarta Pusat yang bisa dikunjungi.](https://asset.kompas.com/crops/Css9AzVLWHLZGEEAJjRhK74Em5c=/0x0:1024x683/750x500/data/photo/2022/01/21/61ea893bb085a.jpg)
Usai membayar tiket, kamu bisa minta bantuan ke pemandu untuk diajak berkeliling sembari diceritakan mengenai batu nisan yang ada.
Dikutip dari laman , Kamis (2/2/2023) di antaranya ada batu nisan pendiri STOVIA atau sekolah kedokteran zaman Belanda yang menjadi cikal bakal Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, yaitu H.F.Roll.
Ada pula batu nisan Olivia Marianne Raffless, istri Thomas Stamford Raffles, yang pernah menjabat sebagai Gubernur Hindia Belanda periode 1811-1816.
Baca juga:
- Menilik Nisan Soe Hok Gie di Museum Taman Prasasti Jakarta
- Ada Apa di Museum Taman Prasasti Jakarta?
3. Makan siang di Stasiun Juanda
![Stasiun Juanda, salah satu stasiun KRL dekat Monas.](https://asset.kompas.com/crops/3gdzzaOJFWoBCSskHTJjnhBM5oI=/0x0:1000x667/750x500/data/photo/2023/03/10/640ab207b6996.jpg)
Usai berkeliling di Museum Taman Prasasti, kamu bisa lanjut berburu kuliner untuk makan siang di sekitar Stasiun Juanda.
Dari Museum Taman Prasasti, perjalanan dilanjutkan dengan menyusuri Jalan Abdul Muis dan berbelok ke arah Jalan Medan Merdeka Utara dekat Istana Merdeka.
Di sekitar kawasan Stasiun Juanda terdapat jajaran warung makan dan pedagang kaki lima yang menjajakan berbagai makanan.
Terkini Lainnya
- 12 Tempat Wisata Sejarah di Kota...
- Museum Wayang: Lokasi, Jam Buka, dan...
- Cara ke Museum Wayang naik KRL...
- Museum Seni Rupa dan Keramik: Lokasi,...
- Pengalaman ke Penjara Bawah Tanah di...
- Cara ke Museum Seni Rupa dan...
- Cara Menuju ke Taman Olba Ngawi...
- 7 Kegiatan yang Bisa Dilakukan di...
- Wisatawan Bisa Berkunjung ke Ruang di Balik Balkon Istana Buckingham Tempat Keluarga Kerajaan Menyapa
- Laut Mediterania Tercemar Mikroplastik, Liburan ke Sana Bisa Malah Tidak Sehat
- Awas Bahaya, Pengunjung Pantai Selatan DIY Jangan Bermain di Area Berbendera Merah
- Desa Wisata Krebet di Bantul Masuk 50 Besar ADWI 2024, Punya Batik Kayu hingga Wisata Alam
- Motor Matik Dilarang ke Basecamp Gunung Buthak via Kota Batu, Harus Naik Ojek dari Parkiran
- Pendaki Gunung Buthak Bisa Naik Ojek sampai Pos 3, Segini Tarifnya
- 10 Kewajiban Pendaki Gunung Buthak, Pahami Sebelum Mendaki
- 14 Larangan pada Pendakian Gunung Buthak via Kota Batu, Perempuan Haid Dilarang Naik
- Lokasi Sumber Air di Pendakian Gunung Buthak via Kota Batu, Tak Perlu Khawatir Haus
- Pekan Food dan Travel Thailand Digelar di Summarecon Mall Serpong, Ada Banyak Promo
- Aturan Pendakian Gunung Buthak via Kota Batu, Perempuan Haid Dilarang Naik
- Gratis dan Diskon Tiket Sejumlah Wisata di China bagi Pelajar yang Hafal Puisi
- Penutupan Reguler TN Komodo Bisa Tingkatkan Kunjungan di Labuan Bajo
- Desa Wisata Jatimulyo di Kulon Progo Masuk 50 Besar ADWI, Ini Keunggulannya
- Mengenang Pendakian Gunung Semeru Saat Masih Buka, Perjalanan 3-4 Hari
- 8 Tempat Wisata Sekitar Jakarta International Stadium, Venue Piala Dunia U17 2023
- 5 Tips Thrifting di Pasar Santa di Kebayoran, Datang Sore Hari
- Jadwal dan Tarif Tiket DAMRI Rute Stasiun Rangkasbitung-Pantai Sawarna
- 3 Bandara AP I Dapat Penghargaan Indeks Kepuasan Pelanggan Tertinggi
- Video Viral Plafon Stasiun Kereta Cepat Halim Bocor, Ini Penjelasan KCIC