Padatnya Wisatawan di Bali Disebut Bukan karena Overtourism
- Kepala Dinas Pariwisata Bali, Tjok Bagus Pemayun mengatakan, padatnya wisatawan di Bali terjadi bukan karena overtourism atau ledakan wisatawan, melainkan karena sebaran wisatawan di Bali belum merata.
"Bukan overtourism, ada beberapa terkonsentrasinya kunjungan wisatawan mancanegara di Bali bagian selatan," kata Tjok dalam program Weekly Press Briefing secara daring, Senin (29/4/2024).
Baca juga:
- 3 Penyebab Overtourism, Tak Hanya Jumlah Wisatawan yang Banyak
- Apa Benar Bali Sudah Overtourism? Ini Pendapat Pengamat Pariwisata
Melihat kondisi tersebut, Tjok menuturkan, saat ini sudah ada beberapa pembenahan dari segi perencanaan pariwisata di wilayah-wilayah lain di Bali.
Dari sisi atraksi, menurutnya sudah ada pembenahan di kawasan Desa Besakih, Karangasem. Begitu juga dengan pembenahan destinasi dan akses menuju lokasi.
"Pembenahan lain yang dilakukan yakni kerjasama dengan Paramount di Bali (bagian) barat, sama di Jembrana khususnya. Berikut juga kita sudah membangun Tower Turyapada di Bali Utara, dan itu sudah dari sisi aksesibilitas," jelasnya.
Tjok berharap dengan dibangunnya beberapa atraksi dan pembenahan aksesibilitas, sebaran wisatawan di Bali bisa merata.
Bali disebut belum overtourism
Dalam kesempatan yang sama, Adayatama Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Ahli Utama, Nia Niscaya menegaskan bahwa kondisi pariwisata di Bali saat ini belum bisa dikatakan overtourism.
"Kalau dari sisi statistik tampaknya belum overtourism, tetapi mungkin ada faktor penyebaran yang konsentrasinya di (Bali bagian) selatan," kata Nia dalam kesempatan yang sama.
Ia memaparkan, merujuk data kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia, jumlahnya belum pulih jika dibandingkan dengan jumlah kunjungan wisman sebelum pandemi.
"Jumlah kunjungan wisman ke Indonesia tahun 2019 itu 16,11 juta kunjungan, dan pada 2023 jumlahnya 11,68 juta kunjungan. Artinya secara nasional kita belum kembali ke masa pra pandemi," terangnya.
Baca juga:
Terkini Lainnya
- Swiss-Belhotel International, Pilihan Akomodasi Terbaik Saat...
- Penglipuran Village Festival Digelar sampai 7...
- Overtourism Landa Desa Hanok Bukchon di...
- Spot Menarik di Kebun Raya Eka...
- Kebun Raya Eka Karya Bali: Daya...
- Santika Buka Hotel Baru di Legian...
- Garuda Indonesia Tambah Frekuensi Penerbangan dari...
- Harga Tiket Pesawat Jakarta-Bali per Juli...
- Akhir Pekan di Jakarta, Coba Workshop Mematung di Galeri Nasional
- 4 Promo Paket Umrah di International Islamic Expo 2024, Ada Diskon Rp 2 Juta
- 3 Promo di International Islamic Expo 2024, Ada Undian Berhadiah Umrah
- Hari Ini, Pameran Umrah dan Haji Terbesar 2024 Digelar di JCC Senayan
- Kapan Peak Season dan Low Season Thailand? Simak Sebelum Liburan
- Kali Odo, Sungai Sebening Kaca Dekat Salatiga
- 10 Desa Wisata Terbaik di Manggarai Barat Dilatih Buat Paket Wisata
- Lokasi dan Harga Tiket di Tirta Sumberjaya Cipangalun
- Kejuaraan Gantole Telomoyo Cup Bisa Jadi Andalan Wisata Dirgantara Kabupaten Semarang
- Tirta Sumberjaya Cipangalun, Tempat Rekreasi Air Keluarga di Ciamis
- Penginapan Sekitar Sam Poo Kong Semarang, Tempuh dengan Jalan Kaki
- TN Komodo Rencana Tutup Reguler, Pemerintah Harus Siapkan Spot Wisata Lain
- Cara Menuju ke Sam Poo Kong Semarang
- Tim UNESCO Global Geopark Sambangi Benteng Van Der Wijk di Gombong, Kebumen
- Harga Tiket di Sam Poo Kong Semarang Terbaru dan Cara Belinya
- Kemenparekraf Tegaskan Bali Belum Overtourism, tapi...
- 3 Lokasi Nobar Timnas Vs Uzbekistan di Bangka, Ada Markas Polda
- Museum Benteng Vredeburg di Yogyakarta Akan Buka Kembali Juni 2024
- Kemenparekraf Dukung Pencabutan Status 17 Bandara Internasional
- Ramaikan! Beberapa Tempat Nobar Indonesia VS Uzbekistan