Jangan Sembarangan Ambil Pasir di Pulau Sardinia, Ini Alasannya
![Pulau Sardinia, Italia](https://asset.kompas.com/crops/BkcfoajFX6bUL22LLCcn8ZZcsW4=/0x0:0x0/750x500/data/photo/2023/05/24/646da48d3c532.jpg)
- Saat mengunjungi pantai, pernah terbesit niat untuk membawa pulang pasir beserta kerikilnya sebagai kenang-kenangan?
Pulau Sardinia, Italia, kerap menjadi lokasi pengambilan pasir dan kerikil di pantai oleh wisatawan. Pulau ini terkenal akan hamparan pasir putihnya.
Baca juga: Perjalanan Salatiga-Yogya-Pacitan yang Indah, Menikmati Pesona Pantai Banyu Tibo dan Buyutan
Pengambilan pasir dari pantai-pantai Sardinia bahkan telah menjadi masalah serius yang mengancam ekosistem alam pulau tersebut, dilansir dari Euronews, Selasa (14/5/2024).
Tahun ini, beberapa wisatawan tertangkap basah menyelundupkan pasir, batu, dan peninggalan arkeologis dari Pulau Sardinia.
Seorang pengunjung asal Perancis, contohnya, mencoba membawa pulang stalagmit dan kerang, sedangkan sebuah keluarga asal Jerman mencoba membawa satu kilogram batu dari dasar laut.
Tahun 2019, ada pula pasangan asal Perancis yang ditangkap karena menyelundupkan 14 botol plastik berisi pasir dari pulau itu.
Baca juga: Harga Tiket Wisata Pantai di Bantul Terkini, Parangtritis hingga Pandansimo
![Ilustrasi Pulau Sardinia di Italia.](https://asset.kompas.com/crops/fURyaUTwE3dauvh5iA3BFDxAAf8=/0x0:5460x3640/750x500/data/photo/2024/05/14/66436cd117f05.jpg)
Perbuatan tersebut merupakan pelanggaran serius terhadap undang-undang setempat yang melarang pengambilan pasir, kerikil, batu, atau kerang dari pantai atau laut.
Ilmuwan lingkungan Sardinia, Pierluigi Cocco menuturkan, hanya sebagian kecil wisatawan di Sardinia yang menghabiskan waktu untuk menggali hingga 40 kilogram pasir.
"Namun jika Anda mengalikan setengah dari jumlah tersebut dengan lima persen dari satu juta wisatawan per tahun, dalam beberapa tahun hal tersebut akan berkontribusi secara signifikan terhadap pengurangan pantai," jelas Cocco, dilansir dari BBC, Selasa (14/5/2024).
Meskipun hanya sebagian kecil dari wisatawan yang melakukan pencurian, tapi jika hal tersebut terus berlanjut, dalam beberapa tahun akan berkontribusi secara signifikan terhadap pengurangan pantai.
Hal ini disebabkan oleh erosi pantai akibat pengambilan pasir secara tidak terkendali.
Baca juga:
Terkini Lainnya
- Menikmati Pantai Pink dan Pantai Pasir
- 4 Fakta Pulau Kunti di Geopark...
- Desa Wisata Pulau Derawan, Punya 1.051...
- Wisatawan Diimbau Tidak Tertipu Dengan Ombak...
- Bingin Beach Bali: Daya Tarik, Harga...
- Harga Tiket dan Jam Buka Pantai...
- Awas Bahaya, Pengunjung Pantai Selatan DIY...
- Pantai di Spanyol Ini Larang Wisatawan...
- Cuaca Ekstrem di Gunung Gede Pangrango, Pendaki Diimbau Bawa Selimut Thermal
- Hotel di Jakarta Selatan Rayakan Hari Anak Nasional dengan Tema '90-an
- Sejarah Museum Wayang Kota Tua, Dulunya Gereja Pertama di Batavia
- Demo Anti-Pariwisata Terjadi Lagi di Spanyol, Kali Ini di Mallorca
- Komunitas Bikepackers, Bertualang dengan Sepeda yang Hadir di 10 Kota
- Pelaku Wisata Tolak Wacana Penutupan Reguler Taman Nasional Komodo
- Tarif Masuk Venesia Sukses Hasilkan Rp 42,8 Miliar dan Kurangi Wisatawan
- Hari Anak Nasional, Jagat Satwa Nusantara TMII Tawarkan Promo Buy 1 Get 1
- Rute ke Nuansa Bening, Tempat Makan With View di Selo Boyolali
- Taman Safari Prigen Punya Rekreasi Baru, Bisa Nikmati Panorama Hutan
- Harga Sepeda Gunung Capai Rp 100 Juta, Apa Alasannya?
- Jeju Air dan Batik Air Malaysia Buka Rute ke Indonesia, Bantu Capai Target Kunjungan Turis Asing
- 3 Maskapai Buka Penerbangan Internasional ke Indonesia per Agustus, Ada Jeju Air
- Harga Tiket Pesawat Ditargetkan Turun Sebelum Oktober 2024
- 3 Bangunan di Sukabumi Diajukan Jadi Cagar Budaya
- Harga Tiket dan Jam Buka Gereja Ayam Bukit Rhema di Borobudur
- Bali Maritim Tourism Hub, Gerbang Penghubung Pariwisata di Indonesia Timur
- Daftar Planetarium dan Observatorium di Indonesia
- Banyak Kasus Pungutan Parkir Liar di Tempat Wisata, Digitalisasi Tiket Parkir Jadi Solusi
- Ramai soal Video Pejabat Ajak Turis Korea Selatan Mampir ke Hotel, Ini Kata Sandiaga