Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal
- Nilai tukar rupiah kian melemah. Terbaru, menembus level Rp 16.200 per dolar Amerika Serikat (AS).
Lemahnya rupiah berdampak pada banyak sektor, termasuk pariwisata Indonesia, seperti disebut Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno.
"Ada yang menganggap hal ini akan meningkatkan daya saing kita, tetapi secara keseluruhan, tentunya akan berdampak negatif juga pada dunia usaha," ujar Sandiaga dalam Weekly Brief with Sandiuno daring, Senin (22/4/2024).
Baca juga: Sandiaga Bantah Iuran Pariwisata Akan Dibebankan ke Tiket Pesawat
Ia mengatakan, wisatawan (mancanegara) akan merasakan murahnya berwisata di Indonesia akibat pelemahan rupiah ini.
Lihat postingan ini di InstagramSebuah kiriman dibagikan oleh Kompas Travel (@kompas.travel)
Sementara di balik itu, wisatawan nusantara (wisnus) justru harus merasakan beban karena tiket pesawat yang mahal.
"Tentu akan ada dampak lain, seperti harga tiket pesawat yang cenderung mahal karena avtur akan tereskalasi," ujar Sandiaga.
Baca juga: Tiket Pesawat Domestik Mahal, Sandiaga: Hanya Tiket Bisnis
"Tentunya akan memengaruhi minat wisatawan dalam bepergian," tambah dia.
Selain itu, Sandiaga juga pernah menyebut alasan lain mahalnya tiket pesawat, yakni jumlah pesawat yang belum pulih seperti prapandemi Covid-19.
Baru ada sekitar 400 pesawat saat ini dari jumlah total 700 pesawat sebelum pandemi pada 2019 lalu.
"Kita berharap pelemahan rupiah ini tidak berlanjut dan segera ditangani oleh otoritas terkait," kata Sandiaga.
Baca juga: Hati-hati, Ini 6 Tempat Paling Kotor di Pesawat
Sembari menunggu penguatan nilai rupiah, menurut dia, langkah strategis yang perlu disiapkan untuk menghadapi dampak pariwisata ini adalah menyiapkan paket terjangkau.
"Dari segi harga dan biaya mudah-mudahan pelaku produk ekonomi kreatif tidak menaikkan harganya karena pelemahan rupiah, tetapi menyesuaikan dengan daya beli masyarakat," ungkap dia.
Terkini Lainnya
- Piknik Santai di Kebun Teh Tanjungsari, Wisata Alam di Wonosobo
- Keseruan Berenang di Tanjungsari Land Wonosobo yang Sejuk dan Asri
- 2 Pesawat Korean Air ke Bali Kembali ke Seoul, Imbas Erupsi Gunung Lewotobi
- Erupsi Gunung Lewotobi, Ini Update Dampak Wisata di 8 Kabupaten NTT
- 66 Persen Orang Indonesia Cenderung Tetap Bekerja Saat Liburan pada 2025
- Tren Pariwisata 2025, 78 Persen Orang Indonesia Lebih Suka Tetap di Hotel Saat Wisata
- 95 Persen Orang Indonesia Mau Bayar Lebih untuk Penginapan Ramah Lingkungan pada 2025
- Bandara Komodo Ditutup akibat Abu Vulkanik Gunung Lewotobi
- Belajar Membatik dari Nol dengan Teman Tuli di Karawang
- 5 Hal yang Perlu Diketahui Sebelum Liburan ke Osaka
- Bandara Komodo Buka Kembali, Sempat Tutup akibat Erupsi Gunung Lewotobi
- 5 Rekomendasi Wisata di Osaka Saat Musim Dingin
- Daftar Harga Sewa Kendaraan Listrik di TMII Terbaru, mulai Rp 25.000
- Museum Perjuangan Yogyakarta Gelar Pameran dan Pertunjukan, Tiket mulai Rp 2.000
- Cara Pembatalan dan Refund Tiket DAMRI lewat Aplikasi
- Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia
- 4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman
- Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang
- Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya
- Turis China Jatuh ke Jurang Kawah Ijen, Sandiaga: Wisatawan agar Dipandu dan Mengikuti Peraturan